PENGARUH
SOSIAL MEDIA
BAGI GENERASI MUDA
YANG BERKARAKTER
Disusun Oleh
Nama : Erni Lestari
No : 10
Kelas : XII AP1
SMK
NEGERI 1 PENGASIH
Jalan Kawijo
11 Pengasih, Kulon Progo 55652, Telp.(0274)773081, Fax.(0274)774636
KULON
PROGO
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karuniaNya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Yang mendukung siswa untuk menambah
pengetahuan yang lebih mendalam dari segi kualitas maupun kuantitas. Makalah ini saya buat dengan semenarik mungkin
sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa dan siswi baik didalam
maupun diluar kelas.
Harapan
saya, makalah ini bermanfaat bagi guru dan siswa-siswi SMK Negeri 1 Pengasih pada umumnya. Akhirya saya mengucapkan terimakasih atas bantuan
semua pihak yang secara langsung maupun tak langsung telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Terutama kepada yang terhormat :
- Bapak Drs. Tri Subandi M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pengasih
- Ibu selaku guru pembimbing dalam penyusunan makalah.
- Bapak/Ibu guru, karyawan dan karyawati SMK Negeri 1 Pengasih
- Seluruh teman-teman seangkatan terutama kelas XII Administrasi Perkantoran 1 yang telah banyak memberikan bantuan demi tersusunnya makalah ini.
Saya
sangat berharap masukan dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini lebih lanjut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan.
Pengasih, Januari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosial media merupakan kata yang tidak asing kita dengar
saat ini.
Dalam bahasa
Indonesia, sosial
media adalah sebuah
tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi, berbaur dan bergabung dengan orang
lain. Kata sosial
media menjadi populer
ketika facebook dan twitter mulai dikenal oleh kalangan
pengguna Internet, hal ini yang kemudian membuat sosial media dan internet menjadi tidak terpisahkan.
Tidak heran, jika mendengar kata Sosial Media maka pikiran orang-orang tentu akan langsung tertuju pada
Internet – Facebook, Twitter, Blogging, youtube dan semua fasilitas-fasilitas lainnya yang menjembatani
hubungan dan interaksi antar manusia. Di Indonesia sendiri, kegiatan ber-Sosial
Media sebenarnya telah ada sejak lama. Dengan bermunculannya berbagai macam forum diskusi
berbasis web seperti KasKus misalnya, hanya saja demam Sosial Media mulai
terasa ketika sebuah situs pertemanan bernama Friendster mulai naik daun. Saat itu banyak orang mulai merasa
sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal orang lain. Sosial
media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang
asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan media sosial, begitupun sebaliknya
orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan media sosial. Apabila kita dapat
memnfaatkan media sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai media
pemasaran, dagang, mencari koneksi, memperluas pertemanan, dan lain-lain. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan
oleh media sosial baik
secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan
di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain-lain. Orang yang pintar dapat memanfaatkan
media sosial ini untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari
kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain-lain. Media sosial menambahkan kamus
baru dalam pembendaharaan kata
yakni selain mengenal dunia nyata juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia
bebas tanpa batasan yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa
jadi apapun dan siapapun di dunia maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda
kehidupannya antara di dunia
nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian sosial media?
2. Apakah
maksud generasi muda yang berkarakter?
3. Apa fungsi dan peran dari media sosial?
4. Sebutkan berbagai dampak positif dan
negatif dari trennya sosial media bagi generasi muda?
5. Pemanfaatan sosial media?
6. Bagaimana implementasi sosial media?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosial Media
Media sosial adalah
sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain
mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif.
Jejaring sosial merupakan situs dimana
setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan
teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar
antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan
media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media
sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi
kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi
informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile
phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk
mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan
saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi
tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial
kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk
memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal
yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang
pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan
internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media
dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar,
video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
B. Generasi Muda Yang Berkarakter
Generasi merupakan aset bangsa yang sangat berharga,
karena maju mundurnya suatu bangsa sangat bergantung pada generasi yang akan
melanjutkannya. Tujuan pembangunan nasional dapat tercapai bila didukung oleh
seluruh komponen bangsa, termasuk generasi muda. Pemuda mempunyai peranan
penting dalam menentukan masa depan bangsa. oleh karena itu bidang pendidikan
mempunyai peranan penting dalam menciptakan generasi yang cerdas
agar mampu meningkatkan daya saing bangsa. Generasi cerdas adalah generasi yang
mempunyai pengetahuan luas, potensi diri yang tinggi, mempunyai keahlian dan
juga ketrampilan, serta produktif. Sudah seharusnya “Pemuda Indonesia sebagai
generasi penerus bangsa harus memiliki daya saing dan daya juang agar dapat
melanjutkan pembangunan Indonesia diera globalisasi”.(Sri Sularsih, 2010).
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi generasi cerdas:
a.
Faktor internal
Faktor internal bersumber pada
diri anak itu sendiri, kemauan dan kemamapuan untuk mengembangkan dirinya.
b.
Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah orang
tua, sekolahan, dan juga lingkungan. Selain lembaga pendidikan yang bertugas
untuk mencerdaskan bangsa, orang tua juga mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mewujudkan generasi cerdas. Hal yang perlu dilakukan Sebagai orang tua
untuk mewujudkan anaknya menjadi anak yang cerdas: “Membangun harga diri anak,
supaya anak bisa mnghargai dan menyayangi dirinya sendiri harus dimulai dari
orang tua, karena anak-anak bisa menghargai dan mencintai dirina jika orang tua
berhasil meyakinkan mereka bahwa oarang tuanya menghargai dan mencintai mereka.
Membangun kepercayaan diri anak, kepercayaan diri sangat penting dalam
perkembangan anak. Anak-anak akan bisa mengembangkan rasa percaya dirinya jika
orang tua lebih dulu menunjukkan kepercayaannya dan menciptakan lingkungan yang
bisa mereka prediksi dan mereka yakini. Membangun kemandirian anak, anak-anak
bisa mandiri hanya jika orang tua mendorong perkembangan independensi mereka,
latih mereka mengambil keputusan berkenaan dengan diri mereka, dan tunjukkan
kepada mereka bahwa mereka bisa dipercaya”. (Elizabeth Harley-Brewer, 2005,61).
2.
Generasi yang berkarakter
Di samping pendidikan, faktor lain yang juga berperan dalam membentuk
generasi bangsa yang berkualitas adalah rasa iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Rasa keimanan dan ketakwaan akan membentengi seseorang dari
perbuatan-perbuatan tercela. Sebuah pepatah yang berbunyi ‘ilmu tanpa agama
adalah buta’ rasanya memang benar adanya. Setinggi apa pun ilmu yang didapatkan
tanpa diikuti kepatuhan terhadap perintah agama pasti akan binasa. Sebagai
contohnya adalah para pejabat yang terjerat kasus korupsi. Dilihat dari tingkat
pendidikannya, seorang pejabat jelas merupakan orang yang berpendidikan tinggi.
Hal ini membuktikan bahwa faktor iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
belum tertanam dalam diri mereka. Oleh karana itu, generasi muda hendaknya
mempunyai rasa iman dan takwa, di samping juga cerdas dan kreatif. Tuhan lah
yang seharusnya kita takuti. Dengan demikian, manusia tidak akan berani
melakukan perbuatan-perbuatan keji karena Tuhan senantiasa melihat setiap
perbuatan yang kita lakukan dan setiap perbuatan akan dimintai
pertanggungjawaban. Untuk menanamkan faktor di atas kepada generasi muda,
Pemerintah Indonesia telah memasukkan materi pendidikan agama ke dalam
kurikulum pembelajaran di sekolah. Selain itu, kegiatan keagamaan seperti
majelis taklim dan peringatan hari besar agama juga merupakan solusi lain dalam
rangka menanamkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan.
Dengan demikian, terbentuklah generasi penerus pilihan yang cerdas, kreatif,
berakhlak mulia, dan mengedepankan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan.
C. Kelebihan dan Fungsi Media Sosial Bagi Generasi Muda
1.
Media
sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain:
a.
Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi
media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan
marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan
untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah
komputer dan koneksi internet.
b.
Membangun
Hubungan
Sosial
media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan
pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback
langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak
dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media
tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
c.
Jangkauan
Global
Media
tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya
sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat
mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis.
Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten untuk setiap segmen
pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak
pengguna.
d.
Terukur
Dengan
sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan
langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media
konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.
2.
Fungsi
Sosial Media
Ketika kita mendefinisikan media
sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi
terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
a.
Administrasi
Pengorganisasian
profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif
dimana posisi pasar sekarang.
Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua
karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan
integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar untuk menemukan
dimana pasar sekarang.
b.
Mendengarkan
dan
Belajar
Pembuatan
sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar inginkan, apa yang relevan
dengan mereka.
c.
Berpikir
dan Perencanaan
Dengan
melihat tahap a
dan b, kita akan tetap didepan pasar dan berkomunikasi ke pasar. Teknologi sosial meningkatkan efisiensi
operasional hubungan pasar.
d.
Pengukuran
Menetapkan
langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang
digunakan, isi dibuat dan alat yang digunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan
pasar.
D. Dampak Positif Dan Negatif Sosial Media
Jejaring sosial media
juga ada dampak positif dan dampak negatif yang sangat berpengaruh pada
kehidupan manusia. Pertama kita akan mengawalinya dengan dampak negatif dari
sosial media terlebih dahulu.
1.
Dampak
Negatif Sosial Media
a.
Kecanduan
situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan
kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya
pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons
kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
b.
Seseorang
yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga
kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan
obesitas.
c.
Kerusakan
fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila
menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari,
seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung
juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak
waktu duduk di depan meja komputer.
d.
Media
elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga
menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa
muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya
adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka
dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat
diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap
harinya.
e.
Kejahatan
dunia maya (cyber crime). Seiring
berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan. Didunia internet,
kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah
beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
f.
Membuat
waktu terbuang dengan sia-sia. Sudah
beberapa waktu saya mengamati perilaku pengguna jejaring sosial dengan
berinteraksi secara intensif dengan beberapa users. Satu pertanyaan yang sering
hinggap di benak saya adalah bagaimana user tersebut bisa online terus padahal
secara teori mereka seharusnya sedang bekerja, istirahat tidur malam hari,
ataupun sedang beribadah. Tidak jarang interaksi saya lakukan dengan mereka
yang sudah bekeluarga sehingga tidak jarang saya berpikir bagaimana mereka
mengatur interaksi dengan keluarga mereka kalau setiap saat waktunya dihabiskan
dengan melototi layar komputer dan keyboard smartphonenya. Saya mengakui jika
sebagian orang memang memanfaatkan jejaring sosial sebagai media berbisnis dan
mencari referensi. Tapi ada juga yang menggunakan jejaring sosial untuk sekedar
chatting dengan teman di facebook atau tweeter yang bila terlalu asyik akan
menjadi lupa diri dan tidak tau waktu.
2. Dampak Positif Sosial Media
a.
Sebagai
media penyebaran informasi
Informasi
yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya
dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati
informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang
hidup di era digital seperti sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam
sentuhan jari kita.
b.
Sebagai
sarana untuk mengembangkan keterampilan dan social
Mengasah
keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar
bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti
sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang
butuh untuk berkembang.
c.
Memperluas
jaringan pertemanan
Dengan
menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan
dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.
Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran,
saling mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat
pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris
dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di situs
jejaring sosial.
Semenjak
situs jejaring sosial seperti yang disebutkan diatas sangat menyedot perhatian
publik. Sebagian besar menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs
tersebut. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan
sosial ini seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama situs
jaringan sosial. Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet secara
bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial.
Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total
untuk tidak menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan
untuk menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan
lain - lain.
E. Pemanfaatan Sosial Media
1.
Pemanfaatan
sosial media untuk usaha kecil
dan menengah
Manfaat sosial media untuk
usaha kecil dan menengah -penggunaan sosial media dalam membangun branding
bermanfaat dalam beberapa cara. Perusahaan akan mendapat kesempatan konsultasi
gratis melalui jaringan sosial. Di mana orang menawarkan ide – ide pada
peningkatan produk atau jasa. Hal ini juga memungkinkan bagi perusahaan untuk
bergabung ke dalam berbagai kelompok kepentingan yang ada di sekitar brand
perusahaan. Jaringan sosial juga memungkinkan perusahaan untuk terlibat dalam
keterlibatan yang lebih berarti dengan masyarakat kerena ada lebih banyak
pengunjung ke website perusahaan.
Sosial media menyediakan banyak
kesempatan untuk membangun jaringan klien bagi usaha kecil dan menengan. Tidak
seperti promosi mulut ke mulut, sosial media menyajikan kata – kata dari mulut
yang banyak dan ribuan bahkan jutaan, yang terjadi secara bersamaan antara
pelanggan. Ini juga dikenal sebagai efek media sosial. Pelanggan perusahaan
akan memberitahu calon pelanggan lain tentang produk perusahaan walaupun
mereka belum siap untuk membeli dari perusahaan. Hal ini juga memungkinkan
perusahaan untuk menguji market baru tanpa harus bersenggolan dengan
kompetitor, menguji respon pasar luar negeri untuk produk baru, dll.
Sosial media menyajikan banyak
kesempatan bagi perusahaan dalam penjualan dan pemasaran melalui selebriti dan
tokoh terkemuka lainnya untuk dapat menjadi brand ambassador perusahaan
tanpa meminta bayaran apapun. Usaha kecil dan menengah juga dapat membuat vedeo
perusahaan resmi dalam waktu singkat dan didistribusikan di situs pencarian
populer seperti youtube. Hal ini dapat meningkatkan penjualan perusahaan, dan
pelanggan lebih merekomendasikan brand di jaringan sosial.
Jaringan sosial berguna untuk
menciptakan publisitas dalam membantu wartawan dalam mencari perusahaan ketika
mereka menemukan cerita menarik tentang perusahaan di dunia online. Para fans dari suatu perusahaan juga akan
menawarkan layanan manajemen krisis gratis sebelum perusahaan membuat
pernyataan resmi dengan menayangkan komentar positif di situs sosial tentang
perusahaan pada saat terjadi krisis media.
Jaringan sosial juga bermanfaat bagi
usaha kecil dan menengah dalam pengelolaan hubungan pelanggan. Perusahaan bisa
mendapatkan feedback tepat waktu pada sentimen konsumen yang berkaitan dengan
inisiatif kebijakan terbaru, sehingga dapat membuat penyesuaian yang
diperlukan.
2. Pemanfaatan sosial media di bidang
kesehatan
Manusia adalah makhluk
sosial, dan sesuai kodratnya manusia memiliki dorongan serta kebutuhan untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Metode komunikasi terus
berkembang dari masa ke masa. Pada masa ini, dengan lahirnya internet, penyebaran
dan penangkapan informasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa adanya batasan
ruang dan waktu. Periode saat ini adalah periode kejayaan media sosial.
Perkembangan media sosial ini terlihat
nyata terutama dalam bidang kesehatan. Sekitar 61% manusia menggunakan media
sosial untuk memperoleh informasi kesehatan, karena ini adalah cara yang mudah,
cepat, dan murah.
Beberapa tahun yang lalu, sebelum
teknologi internet berkembang, seseorang yang menginginkan informasi mengenai
kesehatan cukup bertanya pada orang yang lebih berpengalaman lewat tatap muka
secara langsung. Sekarang dengan munculnya jejaring media sosial, masyarakat
dapat memanfaatkannya sebagai tempat bertanya dan berbagi pengalaman kesehatan.
Lewat media sosial, masyarakat dapat melakukan komunikasi interaktif, dan siapa
yang mempunyai persoalan, dapat ditanggapi oleh teman ataupun narasumber.
Namun kita harus ingat bahwa selalu
ada dua sisi untuk setiap situasi, begitu juga bagi media sosial ini. Munculnya
komunitas kesehatan, forum dan kelompok dukungan telah memungkinkan pasien dari
seluruh dunia untuk berhubungan satu sama lain, dan ini sangat bermanfaat bagi
mereka yang menderita kondisi kesehatan yang langka. Melalui media sosial pula
masyarakat, baik dokter maupun pasien, dapat meningkatkan kesadaran mengenai
kondisi kesehatan yang berbeda atau bahkan produk kesehatan yang dapat
memberikan manfaat bagi orang lain. Penyebaran informasi yang cepat melalui
media sosial memungkinkan masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri lebih
cepat.
Yang harus digarisbawahi adalah
seberapa jauh pun media sosial berjalan, tidak ada yang dapat menggantikan
diagnosis langsung dokter. Memang dalam situasi kesehatan yang kurang gawat
maupun darurat, seseorang dapat bergantung pada informasi yang tersedia secara
online. Tetapi ketika seorang pasien masuk ke kelompok dukungan online,
seberapa besar informasi yang tersedia dapat diandalkan? Apakah sesuai dengan
kondisi yang dialaminya? Untuk memastikannya lagi-lagi tetap diperlukan
anamnesis langsung dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan
bahwa media sosial memang tidak dapat digunakan sebagai pengganti metode
“tradisional” dari pengobatan atau perawatan kesehatan, tetapi dapat digunakan
untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan komunitas global yang
berpengetahuan luas dan mampu menyerap informasi yang terus berkembang.
Peningkatan pengetahuan dan tanggung jawab masyarakat sebagai konsumen
kesehatan serta penyedia layanan kesehatan, dan kemampuan dokter untuk
menyebarkan peningkatan kesadaran masyarakat dengan biaya terjangkau pasti
memiliki dampak yang mendalam dan positif untuk jangka panjang, terutama jika
metode komunikasi online di sektor kesehatan dilakukan secara menyeluruh.
Berangkat dari ide manfaat yang akan
didapatkan dari media sosial, hadir pertama kali di Asia Tenggara, sebuah media
sosial kesehatan, BlablaDoctor (www.blabladoctor.com). Media sosial kesehatan
ini menyediakan sarana bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia untuk berbicara
tentang kesehatan. Di Blabladoctor, masyarakat dapat membentuk relasi dengan
orang-orang dengan minat kesehatan yang sama, ataupun memiliki pengalaman
kesehatan yang sama. Di media sosial kesehatan ini pula masyarakat dapat
meninjau pelayanan rumah sakit, berteman dengan orang-orang yang menggunakan
rumah sakit yang sama, dan dengan orang-orang yang menggunakan pelayanan medis
yang sama. BlaBlaDoctor juga memungkinkan masyarakat untuk membuat topik
diskusi medis seperti yang mereka inginkan. Ekspresi bebas dan terbuka adalah
ciri khas BlablaDoctor.
3.
Pemanfaatan sosial
media dalam pendidikan
Berdasarkan informasi dari situs
SalingSilang, Indonesia menempati urutan ke empat dan ke lima sebagai negara
pengguna Facebook dan Twitter di dunia.
Sebagian besar pengguna memang masih
memanfaatkan sosial media untuk sekedar bergaul. Bahkan penggunaan sosial media
juga marak dilakukan oleh mereka yang melakukan bisnis.
Akan tetapi, beberapa kalangan dari
dunia pendidikan mulai giat melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan sosial
media sebagai salah satu medianya. Hal demikian merupakan terobosan yang
penting dan menarik. Serta dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi
lebih menyenangkan.
Ada banyak sosial media yang dapat
digunakan, seperti Facebook, Twitter, blog, plurk, linkedIn, youtube dan lain-lain.
Akan tetapi mengingat Indonesia adalah salah satu negara pengguna twitter dan
facebook terbesar di dunia, maka rasanya tidak terlalu salah jika kita berpikir
sosial media yang banyak digunakan adalah facebook dan twitter, selain blog.
Berikut adalah beberapa contoh
bagaimana sekolah atau kelas dapat memanfaatkan sosial media:
a.
Menyebarkan
informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau
facebook.
b.
Guru-guru
dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid-murid
juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog.
c.
Meningkatkan
kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebook page, sehingga dapat
berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah atau
kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online.
d.
Sekolah
juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk mempromosikan diri.
e.
Sekolah
dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial media, sehingga orangtua
selalu mendapatkan informasi terkini.
f.
Alumni
sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan lain sebagainya.
3.
Kelebihan
dan tantangan dalam penggunaan sosial media:
Kelebihan dalam penggunaan sosial media
a.
Penggunaan
sosial media dapat membentuk suatu komunitas yang aman, karena sangat
dimungkinkan adanya pengawasan guru-guru, dengan memonitor dan memoderatori isi
sosial media. Sehingga hal-hal yang berbahaya terkait dengan sosial media dapat
dihindari.
b.
Siswa
dapat memberikan kritik dan komentar pada masing-masing tugas kelas atau
sekolah. Kerja kelompok dapat lebih mudah, dan mereka dapat bertanya pada guru
serta memulai diskusi, sehingga semangat bekerjasama dapat ditingkatkan.
c.
Dapat
digunakan sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan sekolah atau kelas pada
murid dan calon murid.
Tantangan dalam penggunaan sosial media:
a.
Akun
sosial media milik sekolah atau kelas, harus dikelola oleh seseorang yang
mengerti sosial media, dan sangat mengenal sekolah. Karena jika tidak,
postingan di sosial media tersebut akan terasa janggal.
b.
Kurangnya
engagement dengan murid-murid dapat membuat mereka merasa tidak dipedulikan
sekolah.
c.
Tidak
cukup hanya dengan menampilkan profil di facebook, akan tetapi dibutuhkan up
date dan interaksi harian dengan murid. Dapat saja seorang murid akan menilai suatu
sekolah berdasarkan pengalaman dengan akun sosial media sekolah tersebut.
F. Implementasi Sosial Media
1.
Implementasi media
sosial untuk pendidikan
Media blog dapat dikategorikan sebagai
e-learning. Sebuah blog dapat dijadikan media belajar interaktif,
misalnya sebuah komunitas guru di sebuah sekolah membuat blog yang isi
atau konten sebuah blog menyangkut mata pelajaran yang diajarkan masing-masing
guru.
Selain itu, aplikasi-aplikasi yang
terdapat dalam sebuah blog seperti video, gambar, ataupun konten-konten lainnya
juga dapat dimanfaatkan untuk membuat metode pangajaran lebih atraktif.
Misalnya dengan memasukkan video ataupun gambar yang berhubungan dengan
pelajaran yang diajarkan.
Dalam hitungan saat ini, jumlah mata
pelajaran di sekolah tidak lebih dari 20 macam. Jadi jika setiap daerah ada
guru yang aktif ngeblog untuk satu fokus pelajaran tertentu maka pendidikan
Indonesia akan dengan cepat maju. Sebab isi blog bisa apa saja, bahkan akan
sangat menggigit. Dan tidak akan keluar jalur, karena pengunjung blog bisa saja
memberi kritiknya.
Hadirnya blogger yang juga berprofesi
sebagai guru jelas akan memberikan nilai tambah terhadap kemajuan dunia
pendidikan. Seperti yang dipaparkan oleh Sawali (seorang guru dan juga
blogger), dunia pendidikan akan makin berkembang secara dinamis karena banyak
pemikiran dan ide kreatif dari para guru yang terabadikan melalui internet. Hal
ini tentu saja akan semakin memudahkan para pemerhati dan pengamat dunia
pendidikan untuk menemukan semangat kaum pendidik di negeri ini dalam menekuni
dunianya. Tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan,
dengan demikian, akan semakin mudah ditemukan di search engine.
Selain itu, blogger yang berprofesi
sebagai guru akan terpacu semangatnya untuk bertindak secara kreatif dan
inovatif dalam mengemas proses pembelajaran yang menarik dan memikat. Semangat
pembelajaran berbasis pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan akan semakin membumi dan membudaya di ruang-ruang kelas sehingga
dunia pendidikan tak lagi menjadi “penjara” yang memasung kebebasan berpikir
siswa didik.
Persaudaraan dan silaturahmi dengan
sesama bloger, baik dari kalangan guru maupun non-guru juga akan terjalin,
sehingga akan terbangun suasana keakraban di antara sesama anak bangsa yang
sanggup membunuh benih-benih primordialisme sempit berbasiskan kesukuan alias
kedaerahan, kelompok, suku, atau agama.
Blog bisa memperpendek jarak ruang dan
waktu sehingga intensitas komunikasi bisa terjalin lebih akrab dan familiar.
Bukankah ini sebuah kontribusi nyata dari para bloger dalam menciptakan
nilai-nilai kerukunan di antara sesama warga bangsa? Jika atmosfer semacam itu
bisa terus berlangsung, jelas akan mampu memperkuat fungsi dan peran dunia
pendidikan sebagai agen kebudayaan yang akan mempertautkan dan menyatukan
perbedaan etnik menjadi sebuah kebersamaan yang mengagumkan.
Kebiasaan dan budaya mengekspresikan
pemikiran-pemikiran kreatif ke dalam sebuah tulisan, setidaknya akan sangat
memengaruhi pola dan gaya berpikir seorang guru. Ini artinya, blog bisa menjadi
wahana yang tepat dan strategis untuk mengembangkan nilai-nilai kependidikan,
kepribadian, profesional, dan sosial seorang guru dalam menjalankan aktivitasnya,
baik di dalam mauoun di luar dunia pendidikan.
Blog juga bisa menjadi media
interaktif untuk mewujudkan pembelajaran elektronik yang dialogis dan
demokratis sehingga kompetensi siswa bisa berkembang dengan baik. Dalam
memberikan tugas, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, misalnya, seorang
guru bisa memostingnya di sebuah blog, kemudian siswa diberikan kebebasan dan
kemerdekaan kreatif untuk menjawab, menyampaikan pendapat, sanggahan, atau
usulan melalui kolom komentar.
Hal ini akan sangat berbeda
susasananya jika siswa bertatap muka secara langsung dengan sang guru yang
seringkali dihadapkan pada kendala-kendala psikis, seperti rasa sungkan, takut,
atau malu. Dari sisi ini, blog bisa menumbuhkan keberanian siswa dalam
menyampaikan pendapat yang selama ini menjadi hambatan klasik dalam proses
pembelajaran.
Tentu saja, masih ada nilai tambah
yang lain ketika guru mampu memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran.
Selain itu, penggunaan internet oleh siswa menjadi lebih berguna dan metode e-learning
telah dapat dijalankan. Meskipun demikian, harus diakui, bukan persoalan yang
mudah untuk menjadikan blog sebagai magnet yang mampu memikat para guru dan
siswa. Selain kendala jaringan infrastruktur internet yang belum merata di
berbagai daerah, juga masih muncul adanya kesenjangan kompetensi guru.
Dalam kondisi demikian, dibutuhkan
komitmen dan kebijakan para pengambil keputusan untuk tak henti-hentinya
mengakrabkan guru dan juga siswa pada dunia blog secara simultan dan
berkelanjutan dengan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan
dalam melakukan aktivitas ngeblog.
2. Implementasi
sosial media dalam kesehatan sepert mencegah HIV/AIDS
lewat sosial media
Perkembangan teknologi
informasi juga memiliki dampak positif jika dimanfaatkan secara benar. Salah
satunya untuk mendukung program pemerintah mengampanyekan bahaya HIV/AIDS
di kalangan generasi muda yang sangat rawan dengan perilaku seks bebas. Pakar
Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Krisna Murti mengungkapkan, pencegahan penularan
kasus HIV/AIDS harus dilakukan secara maksimal, khususnya terhadap orang
berusia muda. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan
tersebut adalah perlu adanya pemanfaatan sosial media yang ada saat ini.
"Selain sosial yang ada saat ini seperti Facebook atau Twitter,
sosialisasi dan pencegahan juga bisa dilakukan melalui media elektonik seperti
telepon seluler dengan menayangkan video bahaya HIV/AIDS," katanya, saat
workshop penyusunan rencana strategis lima tahun (Renstra) KPAP DKI, Kamis
(28/9).
Selain itu, lanjutnya, diperlukan
adanya keterlibatan tokoh-tokoh dan kaum muda, serta adanya peningkatan
kompetensi penyuluh dan relawan.
Akademisi UI, Ade Sasongko
menambahkan, secara keseluruhan upaya yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS
Provinsi (KPAP) DKI dalam mencegah penularan HIV/AIDS sudah cukup baik. Namun,
ia meminta agar program yang direncanakan harus dapat memahami karateristik
masyarakat DKI, sehingga program bisa dikemas dan dicerna dengan baik.
"Dari program yang sudah ada dan yang direncanakan, harus ada keterlibatan
di luar instansi pemerintah, dalam hal ini adalah LSM yang peduli dengan
HIV/AIDS," katanya.
Perwakilan Majelis Ulama Indonesia
(MUI) DKI Jakarta, Masdar Mashudi mengungkapkan, dalam kasus penularan HIV/AIDS
ada aspek moralitas. Untuk itu, agama harus terlibat dan membangun perspektif
keagamaan yang lebih manusiawi. Dalam menekan pertumbuhan kasus HIV/AIDS, ia
menilai diperlukan adanya imbauan secara langsung melalui media yang efektif di
lokasi yang menjadi tempat berkembangnya kasus tersebut, seperti lokasisasi.
"Bisa juga dilakukan dengan cara pemasangan stiker di tempat lokalisasi.
Isinya tentang bahaya seks di luar nikah, serta bahayanya HIV/AIDS,"
ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris KPAP DKI
Jakarta, Rohana Manggala mengatakan, penanggulangan HIV/AIDS merupakan salah
satu program prioritas Pemprov DKI Jakarta. Salah satu tugas pokoknya adalah,
memonitor dan mengevaluasi hasil program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS
di Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh pemerintah dan non pemerintah.
Menurutnya, sudah banyak kegiatan yang dilakukan pihaknya maupun oleh LSM
peduli AIDS dukungan mitra internasional, di bawah koordinasi dan fasilitasi
KPA Provinsi DKI Jakarta, melalui program pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di DKI Jakarta.
"Pelaksanaan program
penanggulangan HIV/AIDS di Jakarta difokuskan pada upaya pencegahan pada
kelompok resiko tinggi dan upaya perawatan, dukungan dan pengobatan pada Orang
Dengan HIV/AIDS (ODHA). Target program adalah penjangkauan secara efektif
kelompok resiko tinggi transmisi seksual dan jarum suntik sebanyak 80 persen
pada tahun 2010 dengan target perubahan perilaku sebanyak 60 persen pada
masing-masing kelompok," jelasnya.
Dijelaskannya, tujuan Renstrada
2008-2012 adalah dapat dicegahnya 16 ribu infeksi baru di DKI Jakarta pada
tahun 2012. Untuk mencapai tujuan tersebut, minimal 80 persen populasi kunci
harus mendapatkan intervensi program pencegahan, 60 persen populasi berperilaku
aman terhadap penularan HIV dan 70 persen pembiayaan lokal untuk kesinambungan
program HIV/AIDS. Menurutnya, fokus program ini terbukti efektif untuk tingkat
epidemi yang masih terkonsentrasi pada kelompok resiko tinggi. Dalam skenario
program ini, akan dapat dicegah infeksi baru sebesar 16.000 pada tahun 2010 dan
32.000 pada tahun 2012.
Dari pembahasan tentang implementasi
cegah HIV di atas. Kita dapat menyadari betapa pentingnya sosial media dalam
kehidupan bermasyarakat. Penting sekali bagi kita untuk menyadari peran sosial
media yang lebih efisien untuk organisasi atau kelompok yang dapat membantu
sesama. Dengan adanya ini masyarakat sosial media dapat berperan langsung untuk
mencegah HIV/AIDS dengan menjadi jempolers di facebook atau twitter .
3.
Implementasi sosial media dalam usaha kecil dan
menengah
a.
Berwirausaha mengandalkan sosial media online
Semenjak adanya Media
Online, tak jarang untuk media offline mulai sedikit ditinggalkan. Dan
kebanyakan para usahawan sekarang beralih menggunakan sosial media seperti
halnya Blog, facebook, twitter, koprol, google+, FJB, dan juga beberapa Online
Store lainnya. Hal tersebut memang lebih efisien dan lebih praktis, disamping
lebih murah atau bahkan tidak ada biaya sama sekali dalam mempromosikan barang
atau jasa, juga tidak perlu meluangkan tenaga yang cukup besar untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Cukup dengan Online dan mengakses semua
sosial media online yang ada, maka dipastikan adanya kelebihan dan efisiensi di
dalam penyebaran iklan tersebut.
Pada
umumnya, dijaman sekarang ini telah banyak usahawan yang berselancar didunia
maya dengan berinternetan ria untuk memasarkan produk, barang, atau jasa mereka
di melalui sosial media. Banyak manfaat dari Internet, dan dengan internetlah
bisa mendongkrak roda perekonomian dari para usahawan-usahawan.
Selain
mendapat kemudahan di dalam memperkenalkan dan memasarkan barang, produk, atau
jasa mereka, dengan sosial media yang ada pada saat ini. Juga bisa lebih banyak
lagi mencari dan merangkul para customer di seluruh Indonesia, karena dengan
internet tidak hanya terbatas di wilayah tertentu saja. Akan tetapi bisa
mencakup kalangan luas yang bahkan tidak bisa dijamah hanya dengan Media
Offline.
Saat
ini sosial media online menjadi target utama didalam cara pemasaran barang atau
jasa. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang dari
tahun ke tahun semakin bertambah, oleh sebab itu para
wirausahawan/wirausahawati pastinya akan mempertimbangkan peluang yang besar
tersebut dan dari peluang itulah ada beberapa keuntungan yang pastinya akan
didapatkan dengan mudah.
Berikut adalah contoh-contoh
pemanfaatan sosial media yang sering kita jumpai keberadaannya. Diantaranya
adalah sebagai berikut ini:
1)
Melalui
BLOG
Blog, dengan
menggunakan blog sudah bisa berwirausaha di sosial media online, karena dengan
blog kita bisa dengan leluasa untuk memasangkan produk atau jasa yang kita
tawarkan kepada para calon pelanggan / customer.
Melalui
bloglah kita bisa memasang mulai dari spesifikasi barang atau jasa, contoh
barang, serta harga dari barang tersebut. Mengapa disini mencontohkan blog,
karena dengan menggunakan blog kita tidak perlu membayar (selain hosting dan
beli domain). Blog merupakan media iklan yang sangat ramah dan dibilang gratis
selama tidak beli hosting dan ganti domain.
Dibawah ini
adalah contoh dari penggunaan blog untuk menginformasikan serta memberitahukan
kepada khalayak umum mengenai barang atau jasa yang ditawarkan kepada khalayak
umum:
Seperti
itulah contoh pemanfaat blog (BLOGdetik) sebagai sarana pemasaran melalui
internet.
2)
Melalui
Twitter
Twitter juga
bermanfaat didalam penyebaran informasi atau iklan mengenai produk atau jasa
yang akan ditawarkan kepada khalayak umum. Twitter juga bisa memasarkan atau
menyebarkan produk yang telah di publish di Blog agar supaya iklan di blog
lebih maksimal.
Di Twitter
karena hanya terbatas dengan karakter yang ada, hanya 140 karakter. Jadi
kebanyakan hanyalah link blog atau website yang dipasangkan untuk
diperkenalkan. Dan pada intinya twitter hanyalah sebagai media untuk
mempromosikan saja.
Dibawah ini
adalah contoh dari penggunaan twitter sebagai penyebaran atau sebagai media
promosi untuk blog atau website jualan para wirausaha.
3)
Melalui
Facebook
Facebook
merupakan media yang sangatlah pas untuk mempromosikan dan memperkenalkan
produk atau jasa yang nantinya akan diketahui oleh khalayak umum. Karena di Indonesia adalah pengguna
nomer dua terbesar didunia, serta di facebook memiliki dua fasilitas sekaligus.
Selain bisa berfungsi sebagai blog (karena tidak dibatasi dengan karakter)
untuk memberikan spesifikasi dari barang atau jasa, juga dapat menyebarluaskan
dan mempromosikan juga.
Jadi sangatlah pas dan cocok apabila
memanfaatkan ketiga sosial media di atas tersebut, apabila pengerjaannya sudah
maksimal. Maka tidak perlu susah-susah lagi untuk menyebarkan brosur atau
menempelkan pamflet lagi.
Selain tiga sosial media diatas, juga
terdapat beberapa lagi yang bisa digunakan. Misalnya saja menggunakan jasa
Forum Jual Beli (FJB) di Kaskus dan Toko Beli Online/Online Store seperti halnya TokoBagus(dot)com
serta penyedia jasa layanan untuk memasarkan produk usaha yang bisa digunakan
untuk mengembangkan wirausaha.
b.
Melalui
penyedia jasa layanan
Salah satunya adalah
GoBrand, GoBrand merupakan salah satu Penyedia Jasa Layanan untuk Pemasaran
Produk Usaha. GoBrand memiliki jaringan yang luas dan sangat berpeluang untuk
lebih mempopulerkan produk ke masyarakat luas, jadi hal ini juga bisa menjadi
peluang yang sangat besar sekali.
memanfaatan
sosial media Dalam mengembangkan Wirausaha lebih
murah, lebih efisien, dan lebih maksimal didalam menjalankan wirausaha.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media sosial adalah sebuah media
online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa
media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media
sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi
dialog interaktif.
Beberapa dampak negatif yang muncul
akibat penggunaan jejaring sosial yang berlebihan:
1.
Membuat
waktu terbuang dengan sia-sia
2.
Menambah
beban pengeluaran
3.
Mengganggu
konsentrasi belajar
4.
Mengancam
keamanan diri
5.
Mengancam
kesehatan
Beberapa
dampak positif yang dapat kita peroleh dari menggunakan sosial media:
1.
Sebagai
media penyebaran informasi
2.
Sebagai
sarana untuk mengembangkan keterampilan dan social
3.
Memperluas
jaringan pertemanan
B. Saran
Remaja saat ini sudah seharusnya
menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang
yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para pengguna situs jejaring
sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut,
namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan
mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain-lain.
Implementasikan sosial media dengan
baik dan benar, gunakan peluang yang ada sebagai sarana yang positif. Sehingga kita bisa mengambil dampak positif dari penggunaan sosial media.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
|
|
|
|
|
|
No comments:
Post a Comment