BAB 1
LIMBAH DAN
JENISNYA
Perkembangan
IPTEK memacu pertumbuhan industri, mulai dari industri domestik sampai industri
yang berskala besar. Akibatnya adalah :
1. Sumber daya
alam yang diambil dari lingkungan semakin besar.
2. Industri
mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.
3. Populasi
manusia yang semakin padat juga mengeluarkan limbah.
4. Muncul
bahan-bahan sintetik yang tidak alami.
Limbah
merupakan benda yang tidak diperlukan lagi oleh masyarakat, atau benda yang
dibuang karena dianggap tidak berharga atau tidak dibutuhkan.
A. PENGERTIAN LIMBAH
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai
sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.
Limbah adalah
zat/bahan buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik
(rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Berkaitan
dengan bahan buangan di lingkungan, perlu kita mengenal tentang baku mutu
lingkungan, yakni ambang batas / batas kadar maksimum suatu zat akan
komponen yang tidak diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan
dampak negatif.
Karateristik
limbah:
1.
Berukuran mikro
2.
Dinamis (tidak diam)
3.
Penyebarannya berdampak luas
4.
Berdampak jangka panjang
B. MACAM-MACAM LIMBAH
1.
Berdasarkan Jenis Senyawa Penyusun
Ada 2: limbah organik dan limbah
anorganik.
a. Limbah
Organik
adalah : -
limbah yang berasal dari makhluk hidup.
- limbah yang dapat diurai secara alami oleh mikroorganisme.
- limbah yang mengandung unsur karbon ( C ).
contoh :
limbah dedaunan, ranting, buah, kotoran hewan, bangkai hewan, dll.
b. Limbah
Anorganik
adalah : -
limbah yang berasal dari selain makhluk hidup.
- limbah yang tidak dapat diurai oleh alam
(mikroorganisme)
- ada juga yang bisa diurai tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama.
- limbah ini tidak mengandung unsur karbon
( C ).
contoh :
limbah kaca, limbah plastik, logam, kertas, dll.
Keterangan:
Terdapat
kerancuan mengenai contoh limbah plastik, kertas, karet, yakni:
-
Limbah tersebut pada umumnya tergolong limbah
anorganik, karena sulit diurai secara alami oleh mikroorganisme. Namun,
-
Limbah tersebut juga bisa tergolong limbah
organik, karena pada dasarnya limbah tersebut berasal dari makhluk hidup
dan memiliki unsur karbon dalam bentuk rantai panjang.
-
2.
Berdasarkan Wujudnya
Ada 3: limbah padat, cair, dan gas.
a. Limbah
Padat
ciri-ciri : -
limbah yang berwujud padat.
- biasanya
bersifat
kering.
- tidak dapat
berpindah kecuali ada yang memindahkan.
- sering
disebut juga sampah.
b. Limbah
Cair
adalah air
sisa buangan berasal dari rumah tangga, industri, atau perkantoran yang sudah
tidak digunakan lagi.
ciri-ciri : -
terlarut dalam air.
- selalu
berpindah mengikuti aliran air.
- contoh: air
bekas cucian, air bekas pewarna pakaian, air cat bekas, dll.
Macam-macam
limbah cair:
1) Hukum
Eksretasi (faster dan urin)
Seperti:
Pembuangan tinja secara tidak baik dapat menyebabkan kontaminasi dan menjadi
sumber infeksi.
2) Air limbah
(Sewage)
Parameter air
limbah :
-
Adanya perubahan suhu air
-
Adanya perubahan pH.
-
Adanya perubahan warna, bau, dan rasa.
-
Timbulnya endapan, koloid, bahan terlarut.
-
Adanya mikroorganisme
-
Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
3) Limbah cair
Industri
Berasal dari
limbah cair industri tekstil, kertas, plastik, cat, dll.
c. Limbah Gas
ciri-ciri : -
selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas.
- dapat
terlihat dalam bentuk asap.
Biasanya
berasal dari kegiatan industri, alat transportasi, pembakaran sampah, dll.
3.
Berdasarkan Sumbernya
Ada banyak, diantaranya:
limbah domestik, industri, rumah sakit, pertambangan, dll.
a. Limbah
Domestik
Merupakan
limbah rumah tangga, atau sering disebut dengan “sampah”.
Contoh:
limbah kaca, limbah plastik, alumunium, limbah organik, limbah kertas.
Permasalahan
limbah domestik:
- jika
terlalu lama dibiarkan akan mengakibatkan pencemaran berupa bau.
- terkadang
sampah domestik dibuang ke sungai.
b. Limbah
Industri
Merupakan
sisa proses produksi yang berupa padatan, cair, ataupun gas yang tidak
mempunyai nilai ekonomis lagi oleh industri yang bersangkutan.
Limbah
industri dikelompokkan menjadi:
1) Limbah
Industri Tekstil
- Dapat berupa
limbah cair, seperti air limbah bekas pewarna yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun (B3).
-
Limbah padat, seperti potongan-potongan kain,
benang, jarum, dll.
-
Limbah gas, seperti asap pembakaran malam, dll.
2) Limbah
Industri Pangan.
Mengandung
karbohidrat, protein, lemak, dan sisa bahan kimia yang jika pembuangannya tidak
ditangani dengan baik dapat menimbulkan pencemaran bau.
3) Limbah
Industri kimia.
Limbah
cairnya berupa air bekas pemprosesan atau pencucian alat, yang mengandung
mikroorganisme patogen atau zat-zat lain.
Limbah padat
dapat berupa endapan Ca SO4, dan limbah gas berupa uap alkohol.
4) Limbah
Industri Logam dan Elektronik.
Dalam
prosesnya mengakibatkan limbah yang berupa: debu, kebisingan, kabon monoksida.
c. Limbah
Pertambangan
Pertambangan
yang menghasilkan limbah berbahaya misalnya adalah
pertambangan logam berat, emas, batubara, dll.
Pertambangan
emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang banyak digunakan
penambang emas tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses
bijih emas. Para penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang
mengandung merkuri karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki.
Biasanya
mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas proses pengolahan pengolahan ke
selokan, parit, kolam atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi
metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam
tubuh manusiamelalui media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami
para korban Tragedi Minamata.
d. Limbah
Pertanian
Dihasilkan
dari kegiatan pertanian, biasanya mengandung polutan insektisida dan pupuk
organik. Pemberantasan hama biasanya dilakukan dengan menggunakan pestisida dan
inteksida. Inteksida bisa membunuh biota air.
e. Limbah
Medis
Obat-obatan beberapa zat kimia adalah contoh limbah
medis. Tetapi ada beberapa jenis limbah medis yang memerlukan penanganan secara
khusus dan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk menanganinya, termasuk juga
penanganan alat suntik untuk pelayanan kesehatan lainnya.
C. LIMBAH B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) DAN
LIMBAH RADIOAKTIF
1. Limbah B3 (bahan berbahaya &
beracun)
Di dalam peraturan pemerintah RI
Nomor 18 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah
B3 yakni, limbah B3 adalah “semua
bahan atau senyawa baik padat, cair, atau
gas yang mempunyai potensi merusak
kesehatan manusia serta lingkungan”.
Karateristik limbah B3 :
·
mudah meledak
·
mudah terbakar
·
bersifat reaktif
·
beracun
·
penyebab infeksi
·
bersifat korosif
Contoh limbah B3 : air raksa atau
merkuri, insentisida, logam, promium, dll
2. Limbah Radioaktif
limbah radioaktif dapat
digolongkan dalam limbah B3, perbedaannya ada pada akibat dari limbah, misalnya
terdapat limbah yang mengandung campuran unsur radioktif sekaligus B3. Sebagai
contoh dalam proses pembuatan bahan bakar kuranium, terdapat limbah yang
mengandung asam (B3) sekaligus radioaktif. Limbah radioaktif berasal dari
setiap pemanfaatan tenaga nuklir baik untuk pembangkit listrik maupun industri
atau rumah sakit.
Limbah radioktif
merupakan limbah yang dapat memancarkan radiasi, maka dari itu jika prosesnya
tidak terisolasi dari lingkungan masyarakat akibat negatifnya dapat mengenai
manusia dan lingkungan. Seperti dapat merusak sel organ tubuh manusia,
terganggunya fungsi organ, kanker, tumor, dan gangguan genetika manusia
(keturunannya cacat).
BAB
2
MENGENAL
LIMBAH PADAT
Limbah padat merupakan sisa atau hasil sampingan dari suatu usaha /
kegiatan yang berbentuk pada. Limbah padat sering juga disebut sampah.
A. Faktor Yang
Mempengaruhi Jumlah Sampah
1. Faktor
jumlah penduduk
2. Faktor geografis
3. Faktor
waktu
4. Faktor
sosial, ekonomi, dan budaya.
5. Kebiasaan
masyarakat
6. Kemajuan
teknologi
7. Jenis
sampah
B. Klasifikasi limbah padat (sampah)
Secara umum,
limbah padat (sampah) dapat diklasifikasikan
menjadi :
1) Garbage
Yakni sampah
basah organik mudah membusuk dan terurai dengan cepat.
Contoh :
sampah sayuran, sampah buahbusuk,dll.
2) Rubbish
Yaitu sampah
kering anorganik / organik yang sulit membusuk dan terurai alami.
Contoh: kayu
(mengandung kolenkim), plastik, kertas, kaca, logam.
3) Street
sweping (sampah sapuan)
Sampah dari
jalan atau trotoar akibat aktivitas manusia.
4) Dead animal
(bangkai binatang)
Bangkai
binatang. Jika terjadi bencana alam sampah ini akan banyak jumlahnya.
5)
Ashes (sampah abu)
Biasanya
hasil dari pembakaran.
6) Contruction waste
cara
Berasal
dari sisa-sisa pembangunan gedung.
Contoh :
puing-puing, pecahan tembok, genteng, dll.
7)
Industrial Waste (sampah
industri)
8) House hold
refuse
Sampah campuran dari perumahan.
B. Dampak negatif limbah padat
1. Dampak terhadap lingkungan:
a.
Munculnya gas beracun seperti
b.
Mencemari udara
c.
Hj
2. Dampak terhadap kesehatan:
3. Dampak komplek
Cara penanganan limbah domestik:
§ Penanganan
langsung dari sumbernya:
1.
Pengurangan sumber
2.
Penggunaan kembali
3.
Pemanfaatan/daur ulang:
·
Organik : menjadi pupuk/pakan ternak
·
Anorganik : menjadi kerajinan yang bernilai
4.
Pengumpulan sampah yang tidak bisa di daur ulang: diabakar/diangkut ke
mobil sampah
C. Pengelolaan limbah padat:
1. Cara umum
Secara umum
pengelolaan limbah padat dapat dilakukan dengan 3 cara; Pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan.
a.
Pengumpulan
Merupakan
tahap awal pengelolaan sampah saat sampah masih berada dalam sumbernya
(domestik, industi, RS, dll). Pada tahap ini sampah dikumpulkan dalam tempat
sampah. Ada beberapa kriteria tempat sampah yang sesuai:
-
Kuat (tahan bocor dan pecah)
-
Mempuunyai tutup yang mudah dibuka tanpa mengotori tangan.
-
Ukurannya sesuai sehingga mudah diangkut.
Setelah itu,
sampah yang sudah terkumpul dimasukkan ke Dipo
(rumah sampah domestik) yakni semacam bangunan kecil yang digunakan untuk
menampung sampah agar mudah diangkut oleh mobil sampah.
Kriteria Dipo
yang sesuai:
-
Dibangun pada area tanah yang tinggi agar sampah mudah diangkut/dialihkan
ke mobil sampah.
-
Memiliki 2 pintu (pintu masuk dan keluar sampah)
-
Memiliki kran air pembersih.
-
Mudah dijangkau oleh masyarakat
Keberadaan
dipo biasanya dikelola oleh pemerintah. Namun saat ini dipo sudah diganti
dengan bak sampah yang tidak permanen, sehingga mudah diangkut oleh truk
sampah.
b.
Pengangkutan
Pada tahap
ini, sampah yang telah terkumpul akan diangkut oleh mobil sampah yang kemudian
akan dibawa ke TPA (tempat pembungan akhir)
c.
Pemusnahan
Ada beberapa
cara/metode, antara lain:
1.
Sanitary landfill, dengan cara
meletakkan atau membuang sampah pada tanah lapang jauh dari pemukiman, kemudian
diratakan dan dipadatkan, kemudian ditutup/ditimbun denga tanah selapis demi
selapis.
2.
Individual incineration, membakar
sampah dengan cara sederhana seperti di pedesaan.
3.
Incineration (pembakaran
dengan suhu tinggi)
·
Alatnya disebut incinerator
·
Keuntungan:
-
Lebih terkendali
-
Volume sampah dapat diperkecil menjadi abu
-
Tidak dipengaruhi musim hujan
-
Sampah apapun bisa (kecuali batu/logam)
-
Tidak membutuhkan lahan luas
4.
Composting (dibuat kompos), dengan bantuan mikroorganisme pengurai sehingga menjadi
kompos/pupuk.
2. Cara khusus
D. Penanganan sampah secara modern
1. Konsep zero waste
Yaitu pengolahan
sampah sedekat mungkin dengan sumbernya, sehingga mulai dari produksi sampah
sampai berakhirnya proses produksi dapat dihindari “munculnya sampah” atau
“diminimalisir munculnya sampah”. Dalam konsep ini berlaku sistem 5-R.
Contoh umum
penempatan zero waste:
-
Sistem pengolahan sampah terpadu
-
Teknologi pengomposan
-
Teknologi pembakaran sampah dengan incinerator
-
Teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak
-
Daur ulang sampah plastik/anorganik
-
Peuang usaha daur ulang
2. Prinsip 5-R
1.
Reduce : mengurangi sumber limbah
2.
Reuse : menggunakan kembali, hindari pemakaian barang
yang sekali pakai
3.
Replace : mengganti : “misalnya mengganti kantong plastik
dengan keranjang belanja, mengganti barang yang ramah lingkungan”
4.
Recycle : mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang
bermanfaat
5.
Replant : penanaman kembali atau penghijauan
E. Pengaruh Pengolahan Sampah
1)
Pengaruh positif :
·
Memberikan keuntungan ekonomi, membuka lapangan kerja
·
Mengurangi biaya pengangkatan sampah dan kelola TPA
·
Mengurangi lahan TPA dan lingkungan menjadi asri
·
Dapat untuk menimbun/menutup lahan semacam rawa-rawa,
jurang dataran rendah, seperti cara sanitary landfill
·
Dapat dijadikan kkerajinan, pupuk, pakan ternak, dll
·
Mengurangi tempak berkembangnya wabah penyakit
2)
Dampak negatif, karena pengolahan sampah tidak baik :
·
Menjadi tempat berkembangnya wabah penyakit
·
TPA yang tidak dikelola dapat merusak keindahan
lingkungan
·
Pembakaran sampah secara terkendali memunculkan polusi
·
Penumpukan sampah memunculkan udara tidak normal
BAB
3
MENGENAL
LIMBAH CAIR
Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair atau berada dalam fase cair.
Limbah cair sering juga disebut air limbah / sewage.
A. Sumber limbah cair (aktivitas
manusia & alami)
Sumber limbah cair secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Aktivitas manusia, meliputi:
a. aktivitas metabolisme tubuh
air sisa hasil metabolisme, seperti: urine, tinja, dll.
b. aktivitas rumah tangga,
seperti: air bekas MCK, air sisa minuman.
c. aktivitas industri,
seperti: air sisa pewarna batik, pemutih kain.
d. aktivitas pertanian,
seperti: air sisa pestisida, air sisa penyiraman.
e. aktivitas pertambangan,
seperti: lumpur, air resapan.
2. Aktivitas alam / alami
Sumber limbah yang berasal dari aktivitas alam / tanpa campur tangan
manusia. Seperti: sisa air hujan, sisa air banjir, sisa air lahar, air rob
laut, dll.
B. Karakteristik air limbah
1. karateristik fisik
Berkaitan dengan prosentasi padatan dalam cair,
2. karateristik kimia
Berkaitan dengan ada tidaknya
zat kimia dalam zat cair.
3. karateristik biologi
Berkaitan dengan ada tidaknya
mikroorganisme dalam zat cair.
C. Parameter air limbah
Parameter / tolak ukur dalam menentukan air limbah antara lain:
1. Bentuk fisik (warna, rasa, bau)
2. Suhu
3. pH
4. kandungan bakteri patogen
5. kandungan logam berat (toksin)
6. kandungan bahan radioaktif
D. Dampak pembuangan limbah cair
Air limbah yang tidak menjalani pengelolaan yang benar tentunya dapat
menimbulkan dampak negatif yang dapat merusak lingkungan. Dampak tersebut
antara lain:
1. kontaminasi / pencemaran pada air yang digunakan oleh aktivitas manusia
(seperti; air sungai, air sumur,dll) sehingga dapat mengganggu kesehatan
manusia.
2. Mengganggu kehidupan (hewan/tumbuhan) dalam air. Misalnya; termasuk juga
terjadinya eutrofikasi atau blooming enceng gondok yang disebabkan oleh limbah
cair pestisida.
3. Menimbulkan bau. Biasanya disebabkan oleh bercampurnya air limbah dengan
pembusukan sampah.
4. Menghasilkan lumpur/endapan, sehingga dapat menyebabakan pendangkalan
pada aliran air dan kemudian dapat menyebabkan banjir. Seperti yang terjadi
pada sungai di Pekalongan yang sering sekali mengalami pendangkalan karena
banyaknya endapan dari limbah air pewarna batik.
E. Pengelolaan limbah cair
Pengelolaan limbah cair merupakan suatu cara untuk mengendalikan limbah
cair agar tidak mencemari lingkungan. Model pengelolaan limbah cair ada
beberapa macam antara lain:
1. Pengenceran
Dengan cara air limbah dibuang ke air yang volumenya lebih banyak
(sungai, danau, laut), agar mengalami purifikasi zat-zat yang terkandung dalam
air limbah. Namun ada syarat yang harus diperhatikan, yakni dengan
memperhatikan tempat pembuangan yang netral dari keperluan lain (mencuci,
mandi, memasak, dll)
2. Sumur resapan
Berbentuk semacam sumur mandi namun diletakkan di luar rumah, dengan
tujuan untuk mengelola air hujan agar tidak terbuang sia-sia, tidak menimbulkan
banjir, dan membantu tanah menyerap kebutuhan air. Kedalamannya antara 4 meter
sampai 80 meter.
3. Cesspol
Digunakan untuk menampung air limbah yang mengandung banyak endapan.
Berbentuk lubang tanah dengan bagian dalamnya dibiarkan tanah terbuka agar
airnya meresap dan endapannya tertinggal. Setelah endapannya penuh bisa dikeruk
dan cesspol dapat digunakan kembali.
4. Septic tank
Merupakan model pengelolaan limbah
cair yang lebih modern, karena memiliki kombinasi ruang-ruang yang saling
terhubung namun fungsinya berbeda-beda. Misalnya terdapat ruang penampung,
ruang peresapan, dan ruang penyaluran. Model septic tank ini sudah banyak
digunakan untuk mengelola limbah tinja rumah tangga.
F. Pengolahan air
limbah
Pengolahan berbeda dengan pengelolaan. Pengolahan limbah cair merupakan
proses untuk mengolah limbah cair menjadi sesuatu yang bermanfaat / bisa
digunakan lagi.
Pengolahan limbah cair dibedakan menjadi 3, yaitu dengan metode fisika,
kimia, dan biologi.
Pengolahan limbah cair metode fisika, antara lain:
1. Penganginan / didiamkan
Dengan cara mendiamkan air yang dipenuhi endapan agar endapannya tersebut
terlarut ke dasar air.
2. Reabsorbsi / adsorbsi
Bisanya dengan media karbon aktif, untuk menyerap kotoran-kotoran yang
sulit di pisahkan dari air. Model ini pernah ditayangkan dalam iklan ponds, dan
juga model ini dipakai pada depot isi ulang air minum galon, dimana
tabung-tabung besar yang terdapat pada depot adalah berisi karbon aktif.
3. Penyaringan / filtrasi
Dengan cara menyaring air kotor dengan media seperti batu, pecahan
genteng, pasir, serabut kelapa, sterofom, busa, dll. Model ini sering dipakai
pada aquarium.
4. Flotasi / bantuan gelembung udara
Dengan memberikan gelembung udara agar kotoran/endapan terangkat ke atas
sehingga mudah dipisahkan dari air jernih. Model ini bisa dilihat langsung pada
aquarium.
Pengolahan limbah cair metode kimia yakni dengan
menggunakan bahan-bahan kimia seperti kapurit, tawas, dll.
Sedangkan, Pengolahan limbah cair metode biologi yakni dengan
memanfaat mikroorganisme tertentu untuk merombak limbah cair menjadi sesuatu
yang bermanfaat. Misalnya kotoran sapi menjadi biogas.
BAB
4
P O L U S I
A. Pengertian polusi
Polusi adalah “pencemaran”. Pengertian polusi adalah peristiwa masuknya
zat / energi / komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan baik disebabkan
aktivitas manusia maupun aktivitas alam.
Sesuatu yang mengakibatkan polusi disebut polutan. Sutu zat
dikatakan polutan apabila jumlahnya melebihi batas yang dikehandaki lingkungan.
B. Jenis-jenis polusi
§
Berdasarkan sebabnya:
-
Polusi alami: karena proses
alami. seperti gas, asap letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dll.
-
Polusi aktivitas manusia:
seperti industri, penambangan, tarnsportasi, dll.
§
Beradasarkan sifat pencemarnya:
-
Polusi biologis: disebabkan
oleh berbagai macam mikroba.
-
Polusi fisik: disebabkan oleh
benda cair / gas / padat.
-
Polusi kimiawi: disebabkan oleh
bahan/zat kimia berbahaya.
§
Berdasarkan lingkupnya:
-
Polusi air
-
Polusi tanah
-
Polusi udara
-
Polusi suara
C. Jenis-jenis polusi berdasar
lingkupnya:
1. polusi air
§
adalah peristiwa masuknya
zat/komponen lain yang merugikan ke dalam air sehingga kualitas/mutu air
menjadi terganggu.
§
Polusi pada air ditandai dengan
adanya perubahan warna, aras, atau bau.
§
Secara khusus polusi pada air
dapt diketahui dengan melakukan penelitian terhadap siaft/parameter air
tercemar, yakni: suhu air, pH air, bentuk air, kandungan bakteri dalam air,
kandungan toksin dalam air, dan kandungan bahan raidioaktif.
§
Polusi pada air biasanya
bersumber dari limbah buangan industri atau domestik, lumpur pertambangan /
longsor, tumpahan minyak, dan limbah pertanian seperti pestisida yang dapat menyebabkan
eutrofikasi atau penyuburan tanah
secara berlebihan sehingga terjadi blooming enceng gondok, apon-apon, dll.
2. polusi tanah
§
adalah peristiwa masuknya
zat/komponen lain yang merugikan ke dalam tanah sehingga menyebabkan perubahan
sifak fisik/kimia tanah serta mengganggu keseimbangan ekosistem.
§
Biasanya disebabkan oleh limbah
bungan domestik / industri seperti plastik, kertas, air pewarna kimia. Selain
itu juga bisa disebabkan oleh munculnya hujan asam.
3. polusi udara
§
adalah peristiwa masuknya
zat/komponen lain yang merugikan ke dalam udara sehingga menyebabkan komposisi
udara yang sehat berubah menjadi udara yang berbahaya.
§
Udara adalah campuran gas yang
terdapat pada lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi. Komposisi udara selalu
berubah sesuai keadaan lingkungan.
§
Sumbernya ada dua bagian.
Karena aktivitas manusia seperti transportasi, pertambangan, industri,
pembakaran buatan, dll. Serta karena aktivitas alami seperti meletusnya gunung
berapi, kebakaran hutan alami, dll.
§
Polutan udara dapat berupa gas,
uap, asap, atau aerosol (seperti spray parfum)
§
Contoh polusi udara yang
berdampak negatif pada kehidupan global dan ramai diperbincangkan saat ini
adalah pemanasan global dan hujan asam.
§
Cara umum menanggulangi polusi
udara yaitu dengan “GO GREEN”.
4. polusi suara.
adalah peristiwa masuknya energi suara dari luar yang merugikan secara
berlebihan, sehingga menggangu ketenangan dalam kehidupan. Misalnya kebisingan
pabrik, pesawat, kereta api, dll.
CONTOH
PENCEMARAN UDARA DAN AKIBATNYA
A.
Global Warming (Pemanasan Global)
·
Penyebab
pemanasan global diantaranya dikarenakan menumpuknya jumlah gas rumah kaca (uap
air, CO2, sulfur dioksida) di atmosfer, sehingga radiasi panas matahari
terperangkap dan kembali lagi ke permukaan bumi, sehingga bumi menjadi
panas.
·
Dampak
pemanasan global: iklim menjadi tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu
global meningkat, gangguan ekologis, dll.
·
Pengendalian
pemanasan global: dengan menghilangkan karbon melalui pemeliharaan pohon
sebagai penyerap karbon, mengurangi gas rumah kaca, dll.
B.
Hujan Asam
·
Hujan
secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6 sampai 5,6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk
sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena
membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
·
Hujan
asam disebabkan oleh belerang
(sulfur) yang merupakan pengotor
dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini bereaksi dengan air hujan
membentuk asam
sulfat dan asam
nitrat yang
mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut
akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
·
Secara
alami bersumber dari sulfur gunung berapi. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan
oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia).
·
Hujan
asam akan mengakibatkan: hancurnya gedung-gedung, menambah keasaman air,
tumbuhan punah, korosif pada logam, dsb.
No comments:
Post a Comment