Wednesday 1 January 2014

LIMBAH DAN JENISNYA



BAB 1
LIMBAH DAN JENISNYA

Perkembangan IPTEK memacu pertumbuhan industri, mulai dari industri domestik sampai industri yang berskala besar. Akibatnya adalah :
1.      Sumber daya alam yang diambil dari lingkungan semakin besar.
2.      Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.
3.      Populasi manusia yang semakin padat juga mengeluarkan limbah.
4.      Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami.

Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan lagi oleh masyarakat, atau benda yang dibuang karena dianggap tidak berharga atau tidak dibutuhkan.

A.  PENGERTIAN LIMBAH

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.

Limbah adalah zat/bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Berkaitan dengan bahan buangan di lingkungan, perlu kita mengenal tentang baku mutu lingkungan, yakni ambang batas / batas kadar maksimum suatu zat akan komponen yang tidak diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif.

Karateristik limbah:
1.      Berukuran mikro
2.      Dinamis (tidak diam)
3.      Penyebarannya berdampak luas
4.      Berdampak jangka panjang

B.  MACAM-MACAM LIMBAH
1. Berdasarkan Jenis Senyawa Penyusun
    Ada 2: limbah organik dan limbah anorganik.

a. Limbah Organik
adalah : - limbah yang berasal dari makhluk hidup.
              - limbah yang dapat diurai secara alami oleh mikroorganisme.
              - limbah yang mengandung unsur karbon ( C ).
contoh : limbah dedaunan, ranting, buah, kotoran hewan, bangkai hewan, dll.
b. Limbah Anorganik
adalah : - limbah yang berasal dari selain makhluk hidup.
  - limbah yang tidak dapat diurai oleh alam (mikroorganisme)
              - ada juga yang bisa diurai tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama.
    - limbah ini tidak mengandung unsur karbon ( C ).
contoh : limbah kaca, limbah plastik, logam, kertas, dll.

Keterangan:
Terdapat kerancuan mengenai contoh limbah plastik, kertas, karet, yakni:
-          Limbah tersebut pada umumnya tergolong limbah anorganik, karena sulit diurai secara alami oleh mikroorganisme. Namun,
-          Limbah tersebut juga bisa tergolong limbah organik, karena pada dasarnya limbah tersebut berasal dari makhluk hidup dan memiliki unsur karbon dalam bentuk rantai panjang.
-           

2. Berdasarkan Wujudnya
    Ada 3: limbah padat, cair, dan gas.

a. Limbah Padat
ciri-ciri : - limbah yang berwujud padat.
- biasanya bersifat kering.
- tidak dapat berpindah kecuali ada yang memindahkan.
- sering disebut juga sampah.

b. Limbah Cair
adalah air sisa buangan berasal dari rumah tangga, industri, atau perkantoran yang sudah tidak digunakan lagi.
ciri-ciri : - terlarut dalam air.
- selalu berpindah mengikuti aliran air.
- contoh: air bekas cucian, air bekas pewarna pakaian, air cat bekas, dll.

Macam-macam limbah cair:
1)     Hukum Eksretasi (faster dan urin)
Seperti: Pembuangan tinja secara tidak baik dapat menyebabkan kontaminasi dan menjadi sumber infeksi.
2)     Air limbah (Sewage)
Parameter air limbah :
-          Adanya perubahan suhu air
-          Adanya perubahan pH.
-          Adanya perubahan warna, bau, dan rasa.
-          Timbulnya endapan, koloid, bahan terlarut.
-          Adanya mikroorganisme
-          Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan.
3)     Limbah cair Industri
Berasal dari limbah cair industri tekstil, kertas, plastik, cat, dll.

c. Limbah Gas
ciri-ciri : - selalu bergerak sehingga penyebarannya sangat luas.
- dapat terlihat dalam bentuk asap.
Biasanya berasal dari kegiatan industri, alat transportasi, pembakaran sampah, dll.

3. Berdasarkan Sumbernya
    Ada banyak, diantaranya: limbah domestik, industri, rumah sakit, pertambangan, dll.

a. Limbah Domestik
Merupakan limbah rumah tangga, atau sering disebut dengan “sampah”.
Contoh: limbah kaca, limbah plastik, alumunium, limbah organik, limbah kertas.
Permasalahan limbah domestik:
- jika terlalu lama dibiarkan akan mengakibatkan pencemaran berupa bau.
- terkadang sampah domestik dibuang ke sungai.

b. Limbah Industri
Merupakan sisa proses produksi yang berupa padatan, cair, ataupun gas yang tidak mempunyai nilai ekonomis lagi oleh industri yang bersangkutan.

Limbah industri dikelompokkan menjadi:
1)     Limbah Industri Tekstil
-       Dapat berupa limbah cair, seperti air limbah bekas pewarna yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3).
-          Limbah padat, seperti potongan-potongan kain, benang, jarum, dll.
-          Limbah gas, seperti asap pembakaran malam, dll.
2)     Limbah Industri Pangan.
Mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan sisa bahan kimia yang jika pembuangannya tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan pencemaran bau.
3)     Limbah Industri kimia.
Limbah cairnya berupa air bekas pemprosesan atau pencucian alat, yang mengandung mikroorganisme patogen atau zat-zat lain.
Limbah padat dapat berupa endapan Ca SO4, dan limbah gas berupa uap alkohol.
4)     Limbah Industri Logam dan Elektronik.
Dalam prosesnya mengakibatkan limbah yang berupa: debu, kebisingan, kabon monoksida.

c. Limbah Pertambangan
Pertambangan yang menghasilkan limbah berbahaya misalnya adalah pertambangan logam berat, emas, batubara, dll.
Pertambangan emas menghasilkan limbah yang mengandung merkuri, yang banyak digunakan penambang emas tradisional atau penambang emas tanpa izin, untuk memproses bijih emas. Para penambang ini umumnya kurang mempedulikan dampak limbah yang mengandung merkuri karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki.
Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah bekas proses pengolahan pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai. Merkuri tersebut selanjutnya berubah menjadi metil merkuri karena proses alamiah. Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh manusiamelalui media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami para korban Tragedi Minamata.

d. Limbah Pertanian
Dihasilkan dari kegiatan pertanian, biasanya mengandung polutan insektisida dan pupuk organik. Pemberantasan hama biasanya dilakukan dengan menggunakan pestisida dan inteksida. Inteksida bisa membunuh biota air.

e. Limbah Medis
Obat-obatan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis. Tetapi ada beberapa jenis limbah medis yang memerlukan penanganan secara khusus dan memerlukan biaya yang cukup mahal untuk menanganinya, termasuk juga penanganan alat suntik untuk pelayanan kesehatan lainnya.


C.  LIMBAH B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) DAN LIMBAH RADIOAKTIF
      1. Limbah B3 (bahan berbahaya & beracun)
           Di dalam peraturan pemerintah RI Nomor 18 tahun 1999 tentang pengelolaan          limbah
           B3 yakni, limbah B3 adalah “semua bahan atau senyawa baik padat, cair, atau
           gas yang mempunyai potensi merusak kesehatan manusia serta lingkungan”.

           Karateristik limbah B3 :
·         mudah meledak
·         mudah terbakar
·         bersifat reaktif
·         beracun
·         penyebab infeksi
·         bersifat korosif

            Contoh limbah B3 : air raksa atau merkuri, insentisida, logam, promium, dll



2.     Limbah Radioaktif
limbah radioaktif dapat digolongkan dalam limbah B3, perbedaannya ada pada akibat dari limbah, misalnya terdapat limbah yang mengandung campuran unsur radioktif sekaligus B3. Sebagai contoh dalam proses pembuatan bahan bakar kuranium, terdapat limbah yang mengandung asam (B3) sekaligus radioaktif. Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir baik untuk pembangkit listrik maupun industri atau rumah sakit.
Limbah radioktif merupakan limbah yang dapat memancarkan radiasi, maka dari itu jika prosesnya tidak terisolasi dari lingkungan masyarakat akibat negatifnya dapat mengenai manusia dan lingkungan. Seperti dapat merusak sel organ tubuh manusia, terganggunya fungsi organ, kanker, tumor, dan gangguan genetika manusia (keturunannya cacat).
BAB 2
MENGENAL LIMBAH PADAT

Limbah padat merupakan sisa atau hasil sampingan dari suatu usaha / kegiatan yang berbentuk pada. Limbah padat sering juga disebut sampah.

A. Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah
1. Faktor jumlah penduduk
2. Faktor geografis
3. Faktor waktu
4. Faktor sosial, ekonomi, dan budaya.
5. Kebiasaan masyarakat
6. Kemajuan teknologi
7. Jenis sampah

B. Klasifikasi limbah padat (sampah)
Secara umum, limbah padat (sampah) dapat diklasifikasikan menjadi :
1)   Garbage
Yakni sampah basah organik mudah membusuk dan terurai dengan cepat.
Contoh : sampah sayuran, sampah buahbusuk,dll.
2)   Rubbish
Yaitu sampah kering anorganik / organik yang sulit membusuk dan terurai alami.
Contoh: kayu (mengandung kolenkim), plastik, kertas, kaca, logam.
3)   Street sweping (sampah sapuan)
Sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas manusia.
4)   Dead animal (bangkai binatang)
Bangkai binatang. Jika terjadi bencana alam sampah ini akan banyak jumlahnya.
5)   Ashes (sampah abu)
Biasanya hasil dari pembakaran.
6)   Contruction waste
cara Berasal dari sisa-sisa pembangunan gedung.
Contoh : puing-puing, pecahan tembok, genteng, dll.
7)   Industrial Waste (sampah industri)
8)   House hold refuse
Sampah campuran dari perumahan.

B. Dampak negatif limbah padat
1.  Dampak terhadap lingkungan:
a.    Munculnya gas beracun seperti
b.    Mencemari udara
c.     Hj
2.  Dampak terhadap kesehatan:
3.  Dampak komplek
    
     Cara penanganan limbah domestik:
§  Penanganan langsung dari sumbernya:
1.      Pengurangan sumber
2.      Penggunaan kembali
3.      Pemanfaatan/daur ulang:
·         Organik : menjadi pupuk/pakan ternak
·         Anorganik : menjadi kerajinan yang bernilai
4.      Pengumpulan sampah yang tidak bisa di daur ulang: diabakar/diangkut ke mobil sampah


C. Pengelolaan limbah padat:
1.  Cara umum
Secara umum pengelolaan limbah padat dapat dilakukan dengan 3 cara; Pengumpulan, pengangkutan, pemusnahan.
a.    Pengumpulan
Merupakan tahap awal pengelolaan sampah saat sampah masih berada dalam sumbernya (domestik, industi, RS, dll). Pada tahap ini sampah dikumpulkan dalam tempat sampah. Ada beberapa kriteria tempat sampah yang sesuai:
-       Kuat (tahan bocor dan pecah)
-       Mempuunyai tutup yang mudah dibuka tanpa mengotori tangan.
-       Ukurannya sesuai sehingga mudah diangkut.
Setelah itu, sampah yang sudah terkumpul dimasukkan ke Dipo (rumah sampah domestik) yakni semacam bangunan kecil yang digunakan untuk menampung sampah agar mudah diangkut oleh mobil sampah.

Kriteria Dipo yang sesuai:
-       Dibangun pada area tanah yang tinggi agar sampah mudah diangkut/dialihkan ke mobil sampah.
-       Memiliki 2 pintu (pintu masuk dan keluar sampah)
-       Memiliki kran air  pembersih.
-       Mudah dijangkau oleh masyarakat

Keberadaan dipo biasanya dikelola oleh pemerintah. Namun saat ini dipo sudah diganti dengan bak sampah yang tidak permanen, sehingga mudah diangkut oleh truk sampah.

b.    Pengangkutan
Pada tahap ini, sampah yang telah terkumpul akan diangkut oleh mobil sampah yang kemudian akan dibawa ke TPA (tempat pembungan akhir)

c.     Pemusnahan
Ada beberapa cara/metode, antara lain:
1.       Sanitary landfill, dengan cara meletakkan atau membuang sampah pada tanah lapang jauh dari pemukiman, kemudian diratakan dan dipadatkan, kemudian ditutup/ditimbun denga tanah selapis demi selapis.
2.       Individual incineration, membakar sampah dengan cara sederhana seperti di pedesaan.
3.       Incineration (pembakaran dengan suhu tinggi)
·         Alatnya disebut incinerator
·         Keuntungan:
-          Lebih terkendali
-          Volume sampah dapat diperkecil menjadi abu
-          Tidak dipengaruhi musim hujan
-          Sampah apapun bisa (kecuali batu/logam)
-          Tidak membutuhkan lahan luas
4.       Composting (dibuat kompos), dengan bantuan mikroorganisme pengurai sehingga menjadi kompos/pupuk.

2.  Cara khusus

D. Penanganan sampah secara modern
     1. Konsep zero waste
Yaitu pengolahan sampah sedekat mungkin dengan sumbernya, sehingga mulai dari produksi sampah sampai berakhirnya proses produksi dapat dihindari “munculnya sampah” atau “diminimalisir munculnya sampah”. Dalam konsep ini berlaku sistem 5-R.
Contoh umum penempatan zero waste:
-          Sistem pengolahan sampah terpadu
-          Teknologi pengomposan
-          Teknologi pembakaran sampah dengan incinerator
-          Teknologi pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak
-          Daur ulang sampah plastik/anorganik
-          Peuang usaha daur ulang

     2. Prinsip 5-R
1.      Reduce : mengurangi sumber limbah
2.      Reuse : menggunakan kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai
3.      Replace : mengganti : “misalnya mengganti kantong plastik dengan keranjang belanja, mengganti barang yang ramah lingkungan”
4.      Recycle : mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang bermanfaat
5.      Replant : penanaman kembali atau penghijauan

E. Pengaruh Pengolahan Sampah
1)     Pengaruh positif :
·         Memberikan keuntungan ekonomi, membuka lapangan kerja
·         Mengurangi biaya pengangkatan sampah dan kelola TPA
·         Mengurangi lahan TPA dan lingkungan menjadi asri
·         Dapat untuk menimbun/menutup lahan semacam rawa-rawa, jurang dataran rendah, seperti cara sanitary landfill
·         Dapat dijadikan kkerajinan, pupuk, pakan ternak, dll
·         Mengurangi tempak berkembangnya wabah penyakit
2)     Dampak negatif, karena pengolahan sampah tidak baik :
·         Menjadi tempat berkembangnya wabah penyakit
·         TPA yang tidak dikelola dapat merusak keindahan lingkungan
·         Pembakaran sampah secara terkendali memunculkan polusi
·         Penumpukan sampah memunculkan udara tidak normal



BAB 3
MENGENAL LIMBAH CAIR

Limbah cair adalah limbah yang berwujud cair atau berada dalam fase cair. Limbah cair sering juga disebut air limbah / sewage.

A. Sumber limbah cair (aktivitas manusia & alami)
Sumber limbah cair secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1.      Aktivitas manusia, meliputi:
a.  aktivitas metabolisme tubuh
air sisa hasil metabolisme, seperti: urine, tinja, dll.
b. aktivitas rumah tangga,
seperti: air bekas MCK, air sisa minuman.
c.  aktivitas industri,
seperti: air sisa pewarna batik, pemutih kain.
d. aktivitas pertanian,
seperti: air sisa pestisida, air sisa penyiraman.
e.  aktivitas pertambangan,
seperti: lumpur, air resapan.
2.      Aktivitas alam / alami
Sumber limbah yang berasal dari aktivitas alam / tanpa campur tangan manusia. Seperti: sisa air hujan, sisa air banjir, sisa air lahar, air rob laut, dll.

B. Karakteristik air limbah
1. karateristik fisik
Berkaitan dengan prosentasi padatan dalam cair,
2. karateristik kimia
    Berkaitan dengan ada tidaknya zat kimia dalam zat cair.
3. karateristik biologi
    Berkaitan dengan ada tidaknya mikroorganisme dalam zat cair.

C. Parameter air limbah
Parameter / tolak ukur dalam menentukan air limbah antara lain:
1.  Bentuk fisik (warna, rasa, bau)
2.  Suhu
3.  pH
4.  kandungan bakteri patogen
5.  kandungan logam berat (toksin)
6.  kandungan bahan radioaktif

D. Dampak pembuangan limbah cair
Air limbah yang tidak menjalani pengelolaan yang benar tentunya dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat merusak lingkungan. Dampak tersebut antara lain:
1.      kontaminasi / pencemaran pada air yang digunakan oleh aktivitas manusia (seperti; air sungai, air sumur,dll) sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia.
2.      Mengganggu kehidupan (hewan/tumbuhan) dalam air. Misalnya; termasuk juga terjadinya eutrofikasi atau blooming enceng gondok yang disebabkan oleh limbah cair pestisida.

3.      Menimbulkan bau. Biasanya disebabkan oleh bercampurnya air limbah dengan pembusukan sampah.
4.      Menghasilkan lumpur/endapan, sehingga dapat menyebabakan pendangkalan pada aliran air dan kemudian dapat menyebabkan banjir. Seperti yang terjadi pada sungai di Pekalongan yang sering sekali mengalami pendangkalan karena banyaknya endapan dari limbah air pewarna batik.

E. Pengelolaan limbah cair
Pengelolaan limbah cair merupakan suatu cara untuk mengendalikan limbah cair agar tidak mencemari lingkungan. Model pengelolaan limbah cair ada beberapa macam antara lain:
1.      Pengenceran
Dengan cara air limbah dibuang ke air yang volumenya lebih banyak (sungai, danau, laut), agar mengalami purifikasi zat-zat yang terkandung dalam air limbah. Namun ada syarat yang harus diperhatikan, yakni dengan memperhatikan tempat pembuangan yang netral dari keperluan lain (mencuci, mandi, memasak, dll)
2.      Sumur resapan
Berbentuk semacam sumur mandi namun diletakkan di luar rumah, dengan tujuan untuk mengelola air hujan agar tidak terbuang sia-sia, tidak menimbulkan banjir, dan membantu tanah menyerap kebutuhan air. Kedalamannya antara 4 meter sampai 80 meter.
3.      Cesspol
Digunakan untuk menampung air limbah yang mengandung banyak endapan. Berbentuk lubang tanah dengan bagian dalamnya dibiarkan tanah terbuka agar airnya meresap dan endapannya tertinggal. Setelah endapannya penuh bisa dikeruk dan cesspol dapat digunakan kembali.
4.      Septic tank
Merupakan model  pengelolaan limbah cair yang lebih modern, karena memiliki kombinasi ruang-ruang yang saling terhubung namun fungsinya berbeda-beda. Misalnya terdapat ruang penampung, ruang peresapan, dan ruang penyaluran. Model septic tank ini sudah banyak digunakan untuk mengelola limbah tinja rumah tangga.

F. Pengolahan air limbah
Pengolahan berbeda dengan pengelolaan. Pengolahan limbah cair merupakan proses untuk mengolah limbah cair menjadi sesuatu yang bermanfaat / bisa digunakan lagi.
Pengolahan limbah cair dibedakan menjadi 3, yaitu dengan metode fisika, kimia, dan biologi.

Pengolahan limbah cair metode fisika, antara lain:

1.      Penganginan / didiamkan
Dengan cara mendiamkan air yang dipenuhi endapan agar endapannya tersebut terlarut ke dasar air.
2.      Reabsorbsi / adsorbsi
Bisanya dengan media karbon aktif, untuk menyerap kotoran-kotoran yang sulit di pisahkan dari air. Model ini pernah ditayangkan dalam iklan ponds, dan juga model ini dipakai pada depot isi ulang air minum galon, dimana tabung-tabung besar yang terdapat pada depot adalah berisi karbon aktif.


3.      Penyaringan / filtrasi
Dengan cara menyaring air kotor dengan media seperti batu, pecahan genteng, pasir, serabut kelapa, sterofom, busa, dll. Model ini sering dipakai pada aquarium.
4.      Flotasi / bantuan gelembung udara
Dengan memberikan gelembung udara agar kotoran/endapan terangkat ke atas sehingga mudah dipisahkan dari air jernih. Model ini bisa dilihat langsung pada aquarium.

Pengolahan limbah cair metode kimia yakni dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti kapurit, tawas, dll.

Sedangkan, Pengolahan limbah cair metode biologi yakni dengan memanfaat mikroorganisme tertentu untuk merombak limbah cair menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya kotoran sapi menjadi biogas.


BAB 4
P O L U S I

A. Pengertian polusi
Polusi adalah “pencemaran”. Pengertian polusi adalah peristiwa masuknya zat / energi / komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan baik disebabkan aktivitas manusia maupun aktivitas alam.
Sesuatu yang mengakibatkan polusi disebut polutan. Sutu zat dikatakan polutan apabila jumlahnya melebihi batas yang dikehandaki lingkungan.

B. Jenis-jenis polusi
§   Berdasarkan sebabnya:
-       Polusi alami: karena proses alami. seperti gas, asap letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dll.
-       Polusi aktivitas manusia: seperti industri, penambangan, tarnsportasi, dll.
§   Beradasarkan sifat pencemarnya:
-       Polusi biologis: disebabkan oleh berbagai macam mikroba.
-       Polusi fisik: disebabkan oleh benda cair / gas / padat.
-       Polusi kimiawi: disebabkan oleh bahan/zat kimia berbahaya.
§   Berdasarkan lingkupnya:
-       Polusi air
-       Polusi tanah
-       Polusi udara
-       Polusi suara

C. Jenis-jenis polusi berdasar lingkupnya:   
1.  polusi air
§ adalah peristiwa masuknya zat/komponen lain yang merugikan ke dalam air sehingga kualitas/mutu air menjadi terganggu.
§ Polusi pada air ditandai dengan adanya perubahan warna, aras, atau bau.
§ Secara khusus polusi pada air dapt diketahui dengan melakukan penelitian terhadap siaft/parameter air tercemar, yakni: suhu air, pH air, bentuk air, kandungan bakteri dalam air, kandungan toksin dalam air, dan kandungan bahan raidioaktif.
§ Polusi pada air biasanya bersumber dari limbah buangan industri atau domestik, lumpur pertambangan / longsor, tumpahan minyak, dan limbah pertanian seperti pestisida yang dapat menyebabkan eutrofikasi atau penyuburan tanah secara berlebihan sehingga terjadi blooming enceng gondok, apon-apon, dll.

2.  polusi tanah
§ adalah peristiwa masuknya zat/komponen lain yang merugikan ke dalam tanah sehingga menyebabkan perubahan sifak fisik/kimia tanah serta mengganggu keseimbangan ekosistem.
§ Biasanya disebabkan oleh limbah bungan domestik / industri seperti plastik, kertas, air pewarna kimia. Selain itu juga bisa disebabkan oleh munculnya hujan asam.

3.  polusi udara
§ adalah peristiwa masuknya zat/komponen lain yang merugikan ke dalam udara sehingga menyebabkan komposisi udara yang sehat berubah menjadi udara yang berbahaya.
§ Udara adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan atmosfer yang mengelilingi bumi. Komposisi udara selalu berubah sesuai keadaan lingkungan.
§ Sumbernya ada dua bagian. Karena aktivitas manusia seperti transportasi, pertambangan, industri, pembakaran buatan, dll. Serta karena aktivitas alami seperti meletusnya gunung berapi, kebakaran hutan alami, dll.
§ Polutan udara dapat berupa gas, uap, asap, atau aerosol (seperti spray parfum)
§ Contoh polusi udara yang berdampak negatif pada kehidupan global dan ramai diperbincangkan saat ini adalah pemanasan global dan hujan asam.
§ Cara umum menanggulangi polusi udara yaitu dengan “GO GREEN”.

4.  polusi suara.
adalah peristiwa masuknya energi suara dari luar yang merugikan secara berlebihan, sehingga menggangu ketenangan dalam kehidupan. Misalnya kebisingan pabrik, pesawat, kereta api, dll.


CONTOH PENCEMARAN UDARA DAN AKIBATNYA
A.   Global Warming (Pemanasan Global)
·      Adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi.
·      Penyebab pemanasan global diantaranya dikarenakan menumpuknya jumlah gas rumah kaca (uap air, CO2, sulfur dioksida) di atmosfer, sehingga radiasi panas matahari terperangkap dan kembali lagi ke permukaan bumi, sehingga bumi menjadi panas. 
·      Dampak pemanasan global: iklim menjadi tidak stabil, peningkatan permukaan laut, suhu global meningkat, gangguan ekologis, dll.
·      Pengendalian pemanasan global: dengan menghilangkan karbon melalui pemeliharaan pohon sebagai penyerap karbon, mengurangi gas rumah kaca, dll.

B.   Hujan Asam
·      Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
·      Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6 sampai 5,6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
·      Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini bereaksi dengan air hujan membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
·      Secara alami bersumber dari sulfur  gunung berapi. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia).
·      Hujan asam akan mengakibatkan: hancurnya gedung-gedung, menambah keasaman air, tumbuhan punah, korosif pada logam, dsb.


No comments:

Post a Comment