Tuesday, 31 December 2013

ADAB DALAM BERPAKAIAN



Tatacara Berpakaian Dalam Islam Di Dalam Menutup Aurat
*** Bismillahirrahmanirrahim ***
***Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang***

Pakaian Islam harus menutup seluruh aurat.

AURAT lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat  wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (Bukhari)

Pakaian Islam tidak boleh menampakkan tubuh atau jarang.

Dari Saidatina Aisyah bahawa satu hari kakaknya, Asma binti Abu Bakar datang  mengadap Rasulullah SAW sedang ia berpakaian tipis (jarang). Melihatkan keadaan itu, Rasulullah SAW terus berpaling muka." [HR Abu Daud]

Kadang ada pakaian yang meski menutup seluruh tubuh, namun serat kainnya  begitu jarang persis seperti kain kasa atau transparan seperti plastik. Akibatnya tubuh atau warna kulit pun terlihat jelas seolah-olah telanjang.

Rasulullah SAW bersabda: "Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku  lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh." (Muslim)

Pakaian juga tidak boleh ketat sehingga bentuk tubuh terlihat jelas.

Pakaian juga tidak boleh untuk bermegah-megahan atau bermewah-mewahan.

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu" [At Takaatsur 1]

Pakaian tidak boleh berlebihan sehingga menimbulkan perasaan sombong atau  congkak ketika memakainya. Contohnya sering kita melihat para bangsawan yang bajunya begitu mewah dan panjang sehingga terseret-seret di lantai sementara dagunya menghadap ke atas dengan rasa sombong.

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:   Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan memandang orang yang
menyeretkan pakaiannya dengan sombong. (Shahih Muslim No.3887)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:   Ia melihat seorang lelaki menyeret kainnya, ia menghentakkan kakinya ke
bumi, lelaki itu adalah pangeran Bahrain. Ia berkata: Pangeran datang,  pangeran datang! Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan memandang orang yang menyeretkan kainnya dengan kecongkakan. (Shahih Muslim No.3893)

Jadi kalau ada yang memakai pakaian mahal misalnya dengan harga 5 dinar ke  atas atau Rp 5 juta ke atas sambil membanggakan kepada temannya, ini aku beli seharga Rp 5 juta, niscaya itu sudah tidak Islami lagi.

Seharusnya yang sederhana saja dan tidak berlebihan sehingga sisa uangnya  bisa dipakai untuk sedekah membantu fakir miskin.

Pakaian Lelaki harus berbeda dengan pakaian wanita. Tidak boleh lelaki  berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki meski mungkin itu hanya untuk memancing tawa/lelucon.

Rasulullah SAW bersabda: "Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan  sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan." (Bukhari dan Muslim)
Baginda juga bersabda bermaksud: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki." (Abu Daud dan Al-Hakim).

Wanita boleh pakai sutera. Namun lelaki tidak boleh. 

Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat." (Muttafaq 'alaih)

Hendaknya saat keluar rumah para wanita mengenakan jilbabnya.

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan  isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun  lagi Maha Penyayang." [Al Ahzab 59]

Hendaknya kerudung dipakai hingga menutupi dada.

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan  pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." [An Nuur 31]


ADAB DALAM BERPAKAIAN

1.       Pengertian adab dalam berpakaian
Jika diperhatikan cara berpakaian seperti  saat ini, terutama dikalangan para remaja puteri tampaknya sudah jauh dari tuntunan Islam.  Mereka sudah tidak malu-malu lagi mempertontonkan auratnya, bahkan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka.  Alasannya, jika tidak berpakaian seperti itu dianggap tidak mengikuti perkembangan mode.  Kita boleh saja mengikuti perkembangan mode tetapi jangan sampai mejgobral aurat.  Jika demikian, bagaimana berpakaian menurut islam ?

Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat, dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Sebagaimana ditegaskan Allah Swt, dalam firman-ya:

يبَنِيْ~ ادَمَ قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاثًايُوَارِيْ سَوْاتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ التَّقْوى

ذلِكَ خَيْرٌ طْذلِكَ مِنْاايتِ الله لَعَلَّهُمْ يَذَّكَُّرُوْنَ ﴿ الأءاف : ٢٦﴾

                Artinya:
Wahai anak Adam! Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik.  Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat.” (Q.S. Al-A’raf:26)
Ayat trsebut memberi acuan cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa, yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan berwibawa serta anggun dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.

Islam sangan menganjurkan kepada umatnya untuk selalu tanpil rapi dan bersih dalam kehidupan sehari-hari.  Karena kerapian dan kebersihan ini, Rasulullah saw.  Menyatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.  Artinya, orang beriman akan selalu menjaga kerapian dan kebersihan kapan dan di mana dia berada.  Semakin tinggi imam seseorang maka dia akan semakin menjaga kebersihan dan kerapian tersebut.  Sabda Rasulullah saw. dari riwayat Abu Darda :

اَلنَّضأَ فَةُ مِنَ اْلاِيْمَانِ

Artinya :
Kebersihan merupakan bagian dari iman”

Pakaiana yang kita kenakkan harus sesuai dengan tuntutan Islam dan sebaliknya disesuiakan dengan situasi dan kondisi.  Pada saat menghadiri pesta, kita menggunakan pakaian yang cocok untuk berpesta, misalnya kemeja, baju batik, pada saat tidur, kita cukup menggunakan piyama; dan begitu seterusnya.  Disamping itu, pemilihan model dan warna pakaian juga harus disesuaikan dengan badan kita, sehingga menjadi serasi dan tidak menjadi bahan tertawaan orang lain.
2.       Contoh adab dalam berpakaian
Didalam ajaran Isalam, berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman.  Islam mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan. Diantara adab berpakaian dalam pandangan Islam yaitu sebagai berikut:
a)      Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang dapat menutupi aurat, terutama wanita
b)      Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame
c)       Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru kemudian sebelah kiri
d)      Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita
e)      Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain
f)       Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya
g)      Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya
h)      Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu, yaitu :

اَلْحَمْدُللهِ الَذِ يْ كَسَانِيْ هذَاالثَّوْبَ وَرَزَقَنِيْ مِنْ غَيْرِحَوْلٍــ

مِنِّيْ وَلاَقُوَّةٍ

Artinya :
Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian dan rezeki kepadaku tanpa jerih payahku dan kekuatanku”

3.       Mempraktikkan adab berpakaian dalam kehidupan sehari-hari
Sebagiana muslim yang beriman, hendaknya kamu berpakaian sesuai dengan ajaran Islam.  Bagi wanita, pakaiannya harus menutupi seluruh aurat. Artinya, seluruh tubuhnya harus tertutup oleh pakaian (busana), kecuali muka dan kedua telapak tangan.  Selain itu, seorang muslim juga harus menggunakan pakaian yang pantas dan menarik untuk dipandang, sesuai dengan ukuran tubuhnya.  Begitu pula bagi seorang muslim, pakaiannya harus menutupi aurat dan tidak berlebihan.
Sebagi remaja mesjid, hendaknya kamu yang mulai membiasakan diri berpakaian secara islami sesuai adab berpakaian dalam Islam. Bagi yang sudah melakukannya, pertahankan sampai akhir hayatmu, bagi yang belum, mulailah dari sekarang berpakaian secara Islam. ridak ada kata terlambat untuk berbuat kebaikan . Kamu tidask perlu merasa malu untuk mempraktekkan adab pakaian secara islami, bahkan sebaliknya harus merasa bangga dan percaya diri terhadap apa yang kamu lakukan.
untuk mebiasakan diri mempraktikkan adab berpakaian secara Islami, hendaklah terlebih dahulu untuk Perhatikan hal berikut ini :
a)      Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar niat niat yang baik tidak tergoyahkan
b)      Yakinkan dalam hati bahwa menutup aurat bagi seorang muslim dan muslimah adalah wajib hukumnya, sehingga akan mendapat dosa bagi yang meninggalkannya
c)       Tanamkan keyakinan bahwa Islam tidak bermaksud memberatkan umatnya dalam berpakaian, bahkan sebaliknya memberikan kebebasan dan perlindungan bagi harkat dan martabat umatnya.
d)      Tanamkan rasa bangga telah berpakaian sesuai ajaran Islam, sebagai perwujudan keimanan yang kuat dri diri seorang muslim/muslimah
e)      Ayo, mulailah dari sekarang.

Tata Cara berpakaian dan Adab -A dabnya Menurut Syar'i.
Diperintahkan agar berpakaian dengan baik. Sesungguhnya ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala tidak menyukai yang kotor dan jorok (Abu Dawud).
 Sunnah memakai pakaian warna putih. Rasulullah SAW. Menyukai pakaian yg berwarna putih (Tirmidzi, Ibnu Majah)
 Memulai berpakaian dengan memasukkan tangan kanan lebih dulu, kemudian tangan kiri. Begitupun jika memakai alas kaki (Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
 Boleh memakai sarung / celana, asal tdk sampai di bawah mata kaki. Sarung / celana yg melebihi mata kaki adalah bagian untuk neraka terutama jika ada kesombongan di dalam hati (Bukhari, Muslim, Ibnu Majah)
 Nabi SAW. Senang memakai jubah / kurtah (gamis berlengan panjang sampai pergelangan tangan & tidak berkerah). Beliau pernah berpakaian warna merah, hitam, dan putih, Lakin lebih menyukai warna putih dari katun (Tirmidzi). Yg penting sederhana. Nabi SAW. Mengkhususkan pakaian bagus ketika hari Raya, hari Jum'at, dan ketika menghadapi tamu (Nasa'i)
 Apabila memakai baju baru, disunnahkan membaca doa, yg artinya: "Ya ALLAH bagi-MU lah segala pujian. Engkaulah yg memakaikannya kepadaku. Aku memohon dari-MU kebaikan pakaian ini dan kebaikan dari apa yg dibuat baginya dan aku berlindung kepada-MU dari kejahatannya dan kejahatan dari yg dibuat darinya".
 Sunnah memakai topi dan bersorban. Sorban Rasulullah SAW. Mempunyai ujung yg jatuh kepundaknya (Muslim, Tirmidzi). Beliau pernah memasuki kota Mekah bersorban hitam (Bukhari, Tirmidzi)
 Pada musim dingin boleh memakai kaos kaki dari kulit (khuf). (Tirmidzi)
 Sandal Rasulullah SAW. mempunyai tali sandal yg bercabang dua (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i)
 Sebaiknya memakai dan melepas sandal/sepatu tidak dengan berdiri. Dan melepas sandal/sepatu hendaknya dengan tangan kiri. Melepaskannya mulai dengan kaki kiri, dan memakaikannya mulai dengan kaki kanan (Bukhari)
 Dilarang memakai hanya sebelah sandal. Hendaknya memakai keduanya atau menanggalkan semuanya (Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
 Rasulullah SAW. Memakai selimut bercorak garis-garis (Tirmidzi)
 Aturan untuk pakaian wanita, yaitu hendaknya :
 A. Menutup aurat (Alquranul Karim)
 B. Tidak tipis (Bukhari, Muslim, dan Malik)
 C. Tidak membentuk tubuh (Abu Dawud)
 D. Tidak seperti pakain orang kafir / musyrik (Ibnu Majah)
 E. Tidak memakai harum-haruman, kecuali untuk suami (Thabrani, Ahmad)
 F. Bukan untuk kesombongan (Bukhari, Nasa'i)
 G. Sebaiknya berwarna gelap (Ibnu Majah). Ketika pertama kali turun ayat hijab, para sahabiah seperti burung-burung gagak hitam.

No comments:

Post a Comment