Tatacara
Berpakaian Dalam Islam Di Dalam Menutup Aurat
*** Bismillahirrahmanirrahim ***
***Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih, Maha Penyayang***
Pakaian Islam
harus menutup seluruh aurat.
AURAT lelaki menurut ahli hukum
ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat
wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan
dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Paha itu adalah
aurat." (Bukhari)
Pakaian Islam
tidak boleh menampakkan tubuh atau jarang.
Dari Saidatina Aisyah bahawa satu
hari kakaknya, Asma binti Abu Bakar datang
mengadap Rasulullah SAW sedang ia berpakaian tipis (jarang). Melihatkan
keadaan itu, Rasulullah SAW terus berpaling muka." [HR Abu Daud]
Kadang ada pakaian yang meski
menutup seluruh tubuh, namun serat kainnya
begitu jarang persis seperti kain kasa atau transparan seperti plastik.
Akibatnya tubuh atau warna kulit pun terlihat jelas seolah-olah telanjang.
Rasulullah SAW bersabda: "Dua
golongan ahli neraka yang belum pernah aku
lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang
digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai
pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti
bonggol unta yang tunduk. Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium
baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh."
(Muslim)
Pakaian juga
tidak boleh ketat sehingga bentuk tubuh terlihat jelas.
Pakaian juga
tidak boleh untuk bermegah-megahan atau bermewah-mewahan.
"Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu" [At Takaatsur 1]
Pakaian tidak boleh berlebihan
sehingga menimbulkan perasaan sombong atau
congkak ketika memakainya. Contohnya sering kita melihat para bangsawan yang
bajunya begitu mewah dan panjang sehingga terseret-seret di lantai sementara
dagunya menghadap ke atas dengan rasa sombong.
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak
akan memandang orang yang
menyeretkan pakaiannya dengan
sombong. (Shahih Muslim No.3887)
Hadis riwayat Abu Hurairah
ra.: Ia melihat seorang lelaki menyeret
kainnya, ia menghentakkan kakinya ke
bumi, lelaki itu adalah pangeran
Bahrain. Ia berkata: Pangeran datang,
pangeran datang! Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan
memandang orang yang menyeretkan kainnya dengan kecongkakan. (Shahih Muslim
No.3893)
Jadi kalau ada yang memakai
pakaian mahal misalnya dengan harga 5 dinar ke
atas atau Rp 5 juta ke atas sambil membanggakan kepada temannya, ini aku
beli seharga Rp 5 juta, niscaya itu sudah tidak Islami lagi.
Seharusnya yang sederhana saja
dan tidak berlebihan sehingga sisa uangnya
bisa dipakai untuk sedekah membantu fakir miskin.
Pakaian Lelaki harus berbeda
dengan pakaian wanita. Tidak boleh lelaki
berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki meski mungkin itu hanya
untuk memancing tawa/lelucon.
Rasulullah SAW bersabda:
"Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian
dan sikap perempuan." (Bukhari dan Muslim)
Baginda juga bersabda bermaksud:
"Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian
lelaki." (Abu Daud dan Al-Hakim).
Wanita boleh
pakai sutera. Namun lelaki tidak boleh.
Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di
dunia tidak dapat memakainya di akhirat." (Muttafaq 'alaih)
Hendaknya
saat keluar rumah para wanita mengenakan jilbabnya.
"Hai Nabi, katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." [Al
Ahzab 59]
Hendaknya
kerudung dipakai hingga menutupi dada.
"Katakanlah kepada wanita
yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau
putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung." [An Nuur 31]
ADAB DALAM BERPAKAIAN
1. Pengertian adab dalam berpakaian
Jika diperhatikan cara berpakaian
seperti saat ini, terutama dikalangan
para remaja puteri tampaknya sudah jauh dari tuntunan Islam. Mereka sudah tidak malu-malu lagi
mempertontonkan auratnya, bahkan menjadi suatu kebanggaan bagi mereka. Alasannya, jika tidak berpakaian seperti itu
dianggap tidak mengikuti perkembangan mode.
Kita boleh saja mengikuti perkembangan mode tetapi jangan sampai
mejgobral aurat. Jika demikian,
bagaimana berpakaian menurut islam ?
Menurut ajaran Islam, berpakaian
adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat, dan sekaligus perhiasan untuk
memperindah jasmani seseorang. Sebagaimana ditegaskan Allah Swt, dalam
firman-ya:
يبَنِيْ~
ادَمَ قَدْاَنْزَلْنَاعَلَيْكُمْ لِبَاثًايُوَارِيْ سَوْاتِكُمْ وَرِيْشًاوَلِبَاسُ التَّقْوى
ذلِكَ
خَيْرٌ طْذلِكَ مِنْاايتِ الله
لَعَلَّهُمْ يَذَّكَُّرُوْنَ ﴿ الأءاف : ٢٦﴾
Artinya:
“Wahai
anak Adam! Susungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu
dan untuk perhiasan bagaimu tetpi takwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalui ingat.” (Q.S. Al-A’raf:26)
Ayat trsebut memberi acuan cara
berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat takwa, yaitu untuk menutup aurat dan
berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan berwibawa serta anggun
dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.
Islam sangan menganjurkan kepada
umatnya untuk selalu tanpil rapi dan bersih dalam kehidupan sehari-hari. Karena kerapian dan kebersihan ini,
Rasulullah saw. Menyatakan bahwa kebersihan
adalah sebagian dari iman. Artinya,
orang beriman akan selalu menjaga kerapian dan kebersihan kapan dan di mana dia
berada. Semakin tinggi imam seseorang
maka dia akan semakin menjaga kebersihan dan kerapian tersebut. Sabda Rasulullah saw. dari riwayat Abu Darda
:
اَلنَّضأَ
فَةُ مِنَ اْلاِيْمَانِ
Artinya :
“Kebersihan merupakan bagian dari iman”
Pakaiana yang kita kenakkan harus
sesuai dengan tuntutan Islam dan sebaliknya disesuiakan dengan situasi dan
kondisi. Pada saat menghadiri pesta,
kita menggunakan pakaian yang cocok untuk berpesta, misalnya kemeja, baju
batik, pada saat tidur, kita cukup menggunakan piyama; dan begitu
seterusnya. Disamping itu, pemilihan
model dan warna pakaian juga harus disesuaikan dengan badan kita, sehingga
menjadi serasi dan tidak menjadi bahan tertawaan orang lain.
2. Contoh adab dalam berpakaian
Didalam ajaran Isalam, berpakaian
tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau trend
yang mengikuti perkembangan zaman. Islam
mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik
secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan. Diantara adab berpakaian
dalam pandangan Islam yaitu sebagai berikut:
a) Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian
yang islami, yaitu yang dapat menutupi aurat, terutama wanita
b) Pakailah pakaian yang bersih dan rapi,
sehingga tidak terkesan kumal dan dekil, yang akan berpengaruh terhadap
pergaulan dengan sesame
c) Hendaklah mendahulukan anggota badan
yang sebelah kanan, baru kemudian sebelah kiri
d) Tidak menyerupai pakaian wanita bagi
laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita
e) Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi
atau Nasrani, dan atau melambangkan pakaian kebesaran agama lain
f) Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga
terkesan ingin memperlihatkan lekuk tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan
kulitnya
g) Tidak terlalu berlebihan atau sengaja
melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan berat dan rikuh menggunakannya,
disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan keindahan pemakainya
h) Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa
terlebih dahulu, yaitu :
اَلْحَمْدُللهِ
الَذِ يْ كَسَانِيْ هذَاالثَّوْبَ
وَرَزَقَنِيْ مِنْ غَيْرِحَوْلٍــ
مِنِّيْ
وَلاَقُوَّةٍ
Artinya :
“Segala
puji bagi Allah yang telah memberi pakaian dan rezeki kepadaku tanpa jerih
payahku dan kekuatanku”
3. Mempraktikkan adab berpakaian dalam
kehidupan sehari-hari
Sebagiana muslim yang beriman,
hendaknya kamu berpakaian sesuai dengan ajaran Islam. Bagi wanita, pakaiannya harus menutupi
seluruh aurat. Artinya, seluruh tubuhnya harus tertutup oleh pakaian (busana),
kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Selain itu, seorang muslim juga harus menggunakan pakaian yang pantas
dan menarik untuk dipandang, sesuai dengan ukuran tubuhnya. Begitu pula bagi seorang muslim, pakaiannya
harus menutupi aurat dan tidak berlebihan.
Sebagi remaja mesjid, hendaknya
kamu yang mulai membiasakan diri berpakaian secara islami sesuai adab
berpakaian dalam Islam. Bagi yang sudah melakukannya, pertahankan sampai akhir
hayatmu, bagi yang belum, mulailah dari sekarang berpakaian secara Islam. ridak
ada kata terlambat untuk berbuat kebaikan . Kamu tidask perlu merasa malu untuk
mempraktekkan adab pakaian secara islami, bahkan sebaliknya harus merasa bangga
dan percaya diri terhadap apa yang kamu lakukan.
untuk mebiasakan diri
mempraktikkan adab berpakaian secara Islami, hendaklah terlebih dahulu untuk Perhatikan
hal berikut ini :
a) Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati,
agar niat niat yang baik tidak tergoyahkan
b) Yakinkan dalam hati bahwa menutup aurat
bagi seorang muslim dan muslimah adalah wajib hukumnya, sehingga akan mendapat
dosa bagi yang meninggalkannya
c) Tanamkan keyakinan bahwa Islam tidak
bermaksud memberatkan umatnya dalam berpakaian, bahkan sebaliknya memberikan
kebebasan dan perlindungan bagi harkat dan martabat umatnya.
d) Tanamkan rasa bangga telah berpakaian
sesuai ajaran Islam, sebagai perwujudan keimanan yang kuat dri diri seorang
muslim/muslimah
e) Ayo, mulailah dari sekarang.
Tata Cara berpakaian dan Adab -A
dabnya Menurut Syar'i.
Diperintahkan agar berpakaian
dengan baik. Sesungguhnya ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala tidak menyukai yang kotor
dan jorok (Abu Dawud).
Sunnah memakai pakaian warna putih. Rasulullah
SAW. Menyukai pakaian yg berwarna putih (Tirmidzi, Ibnu Majah)
Memulai berpakaian dengan memasukkan tangan
kanan lebih dulu, kemudian tangan kiri. Begitupun jika memakai alas kaki
(Bukhari, Muslim, Tirmidzi)
Boleh memakai sarung / celana, asal tdk sampai
di bawah mata kaki. Sarung / celana yg melebihi mata kaki adalah bagian untuk
neraka terutama jika ada kesombongan di dalam hati (Bukhari, Muslim, Ibnu
Majah)
Nabi SAW. Senang memakai jubah / kurtah (gamis
berlengan panjang sampai pergelangan tangan & tidak berkerah). Beliau
pernah berpakaian warna merah, hitam, dan putih, Lakin lebih menyukai warna
putih dari katun (Tirmidzi). Yg penting sederhana. Nabi SAW. Mengkhususkan
pakaian bagus ketika hari Raya, hari Jum'at, dan ketika menghadapi tamu
(Nasa'i)
Apabila memakai baju baru, disunnahkan membaca
doa, yg artinya: "Ya ALLAH bagi-MU lah segala pujian. Engkaulah yg
memakaikannya kepadaku. Aku memohon dari-MU kebaikan pakaian ini dan kebaikan
dari apa yg dibuat baginya dan aku berlindung kepada-MU dari kejahatannya dan
kejahatan dari yg dibuat darinya".
Sunnah memakai topi dan bersorban. Sorban
Rasulullah SAW. Mempunyai ujung yg jatuh kepundaknya (Muslim, Tirmidzi). Beliau
pernah memasuki kota Mekah bersorban hitam (Bukhari, Tirmidzi)
Pada musim dingin boleh memakai kaos kaki dari
kulit (khuf). (Tirmidzi)
Sandal Rasulullah SAW. mempunyai tali sandal
yg bercabang dua (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i)
Sebaiknya memakai dan melepas sandal/sepatu
tidak dengan berdiri. Dan melepas sandal/sepatu hendaknya dengan tangan kiri.
Melepaskannya mulai dengan kaki kiri, dan memakaikannya mulai dengan kaki kanan
(Bukhari)
Dilarang memakai hanya sebelah sandal.
Hendaknya memakai keduanya atau menanggalkan semuanya (Bukhari, Muslim,
Tirmidzi)
Rasulullah SAW. Memakai selimut bercorak
garis-garis (Tirmidzi)
Aturan untuk pakaian wanita, yaitu hendaknya :
A. Menutup aurat (Alquranul Karim)
B. Tidak tipis (Bukhari, Muslim, dan Malik)
C. Tidak membentuk tubuh (Abu Dawud)
D. Tidak seperti pakain orang kafir / musyrik
(Ibnu Majah)
E. Tidak memakai harum-haruman, kecuali untuk
suami (Thabrani, Ahmad)
F. Bukan untuk kesombongan (Bukhari, Nasa'i)
G. Sebaiknya berwarna gelap (Ibnu Majah).
Ketika pertama kali turun ayat hijab, para sahabiah seperti burung-burung gagak
hitam.
No comments:
Post a Comment