Penataan ruang rapat sangat mempengaruhi jalannya rapat.
Penataan ruang rapat meliputi penataan meja dan kursi yang digunakan untuk
peserta maupun pemimpin rapat. Selain itu juga meliputi penerangan,ventilasi
udara,dan fasilitas lainnya. Bentuk tata ruang rapat yang baik ialah yang dapat
mewujudkan terjadinya komunikasi dua arah,sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan lancar.
Ada beberapa
macam pengaturan tata ruang rapat yaitu sebagai berikut:
1. Penataan tipe U Shape
Penataan tipe U Shape ini
ideal untuk beriteraksi antar peserta dan ideal dengan penggunaan audio visual,
tidak cocok untuk grup besar
Penataan meja kursi seperti
huruf U, digunakan bagi jumlah peserta yang tidak terlalu besar dan meja setiap
peserta dapat menghadap ke presenter dan dapat berinteraksi dan memberikan,
tipe U shape ini umumnya digunakan untuk meeting internal, kelompok diskusi
dimana ada speaker, audio visual presentasi microphone, projector beserta
laptop dan akses internet, screen, flip chart. penataan lampu yang baik.
Untuk penataan U shape ini cocok untuk jumlah 25 orang, karena jika sisi U
terlalu panjang akan mengurangi partisipasi anggota dari jalannya meeting. U Shape sangat
tepat untuk internal meeting dimana pimpinan utama duduk di bagian tengah
diapit oleh petinggi kantor pusat dan disisi kiri dan kanan di isi oleh para
kepala cabang.
Peralatan yang dibutuhkan untuk ruang
meeting jenis U-Shape ini antara lain: microphone, projector beserta laptop dan
internet akses.
2. Penataan tipe ruang kelas (Classroom style)
Ruang rapat tipe classroom style disusun
dengan deretan meja peserta konfrensi dan kursi menghadap ke depan ruang
(pembicara), di tipe ini disediakan tempat untuk tulis menulis di setiap peserta.
Tipe ini bermanfaat untuk meeting yang memerlukan mencatat, handout atau
bahan referensi atau peralatan seperti laptop komputer, pertemuan tipe ini
nyaman untuk sesi panjang dan memungkinkan minuman dapat disediakan di tempat
dalam jangkauan setiap peserta.
Petunjuk
Setup Ruang meeting
- Meja yang melampaui panggung atau podium harus miring ke arah pembicara.
- Setiap meja digunakan kurang lebih 2 orang tergantung space yang tersedia.
- Sediakan ruang / space yang memungkinkan untuk mempermudah gerakan masuk dan keluar peserta dari baris.
- Presenter dapat melihat ke semua peserta
- mengakomodasi kelompok besar dalam ruang yang terbatas
3. Conference
atau Boardroom
Meeting
dengan sebuah meja persegi panjang atau berbentuk oval dengan setiap kursi
peserta disisi meja, tipe layout ini digunakan untuk rapat direksi, rapat
komite atau kelompok diskusi. Banyak fasilitas yang menyediakan meja
konfrensi dengan berbagai bentuk, pabila tidak tersedia meja konfrensi standard
dapat digunakan meja secara bersama-sama membentuk persegi panjang, persegi
atau persergi berongga ditengah, perlu diingat semakin besar setup meja,
semakin sulit bagi peserta untuk melihat peserta lain di ujung mereka.
4. Penataan tipe Theatre (Theatre style)
Dalam penataan theatre
style ini, tempat duduk dan bangku berbaris menghadap ke podium, panggung atau
pembicara (tanpa meja konfrensi), penataan ruang rapat ini paling efisien untuk
peserta bertindak sebagai penonton atau pendengar, penataan tipe ini dianjurkan
tidak dengan makanan atau mengambil catatan yang diperlukan.
Penataan
tipe ini bisa fleksibel, baris bis melingkar, setengah lingkaran, lurus atau
miring kearah titik pembicara, jika ada ruang lebih dapat diberikan ruang gerak
diantara baris untuk mempermudah gerakan peserta masuk dan keluar barisan.
5.
Block Table
Block table style adalah tipe ruang / style ruang meeting
yang cocok untuk membahas suatu project antara anda dan kolega bisnis. Maksimal
peserta meeting block table agar nyaman adalah 10 dengan perincian @5 disisi
kiri dan kanan tanpa head table jika membahas suatu project dengan kolega
bisnis untuk menghormati kolega bisnis dan dengan head table untuk internal
meeting perusahaan.
6. Gaya
Klasikal
Gaya klasikal merupakan pengaturan tempat duduk rapat dengan
jumlah peserta rapat yang banyak. Gaya klasikal ini cocok diterapkan jika rapat
tersebut bersifat pemberian informasi. Contoh pengaturan tempat duduk ini
antara lain diterapkan di sekolah, seminar, atau rapat kelurahan.
7.
Gaya Konferensi
Pengaturan tempat duduk tipe ini memungkinkan semua peserta merasa dihargai dan menimbulkan semangat kerja sama team work. Pengaturan tempat duduk semacam ini sering digunakan pada saat rapat pemecahan masalah.
Pengaturan tempat duduk tipe ini memungkinkan semua peserta merasa dihargai dan menimbulkan semangat kerja sama team work. Pengaturan tempat duduk semacam ini sering digunakan pada saat rapat pemecahan masalah.
8.
Round Table
Round table atau meja berbentuk lingkaran sangat cocok untuk pengaturan rapat pada saat diskusi kelompok atau juga workshop, pengaturan tempat duduk seperti ini membuat rapat menjadi rileks namun tetap formal.
Round table atau meja berbentuk lingkaran sangat cocok untuk pengaturan rapat pada saat diskusi kelompok atau juga workshop, pengaturan tempat duduk seperti ini membuat rapat menjadi rileks namun tetap formal.
9.
Double U-Shape
Double U -Shape sama seperti U-shape tapi
terdapat tambahan beberapa meja di belakang meja bagian tengah untuk keperluan
dokumentasi dan observer meeting.
10. Bentuk lingkaran untuk 8
orang
11. Bentuk persegi
a.
Untuk 6 orang
b.
Untuk 10 orang
c.
Untuk 20 orang
12. Bentuk setengah
lingkaran
13. Bentuk huruf Tuntuk 28
orang
14. Bentuk huruf V untuk 20
orang
15. Bentuk perahu untuk 28
orang
16. Bentuk kelas atau
klasikal untuk 24 orang
Nama :
Erni Lestari
No/Kelas :
10/XII AP1
PROTOKOLER RAPAT
Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa
Inggris protocol, bahasa
Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um) dan bahasa Yunani protocollon. Dalam kamus Bahasa
Inggris Oxford,
Perkembangan selanjutnya,
protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler
ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.
Keprotokolan di Indonesia diatur dalam Undang-undang
nomor 8 tahun 1987, ialah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara
resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata
penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya dalam
negara, pemerintahan atau masyarakat.
1.
Persyaratan Menjadi Protokoler.
a.
Mempunyai pengetahuan dan pengaiaman luas
terutama dalam hubungan antar manusia
b.
Bermental kuat dan
kepribadian tangguh
c.
Trampil dan cekatan
menguasai situasi
d.
Mampu mengambil keputusan dengan cepat tetapi
cermat
e.
Sangat peka terhadap permasalahan yang timbul
f.
Sangat memahami perasaan
orang lain
g.
Sederhana dan sopan serta hormat pada setiap
orang
h.
Pandai membawa diri dan
selalu mawas diri
i.
Rendah hati tetapi tidak rendah diri
j.
Penampilan menarik
k.
Pandai berbusana sesuai
dengan suasana
l.
Berbahasa dengan tekanan dan suara yang baik
m.
Memiliki pengetahuan
tentang ketatausahaan dan unsure-unsur manajemen
n.
Menguasai istilah-istilah baru dan bahasa
asing
2. Jenis-jenis Kegiatan
Protokol
a.
Jenis kegiatan Umum/ Kenegaraan
·
Upacara pelantikan dan serah terima jabatan
·
Upacara penandatanganan naskah kerjasama
·
Upacara sumpah pegawai
·
Upacara peresmian/ pembukaan gedung baru
·
Peresmian pembukaan seminar, symposium,
siskusi dan sebagainya
b.
Jenis kegiatan yang
bersifat Universitas/ Perguruan tinggi
·
Upacara Dies Natalies
·
Upacara wisuda sarjana
·
Upacara pengukuhan guru besar
·
Upacara promosi Doktor/ Doktor Honoris Causa
3. Aktivitas Protokoler
a.
Tata ruang
b.
Tata upacara
c.
Tata Tempat
d.
Tata Busana
e.
Tata Warkat
4. Tata Cara Mengatur Kegiatan Protokol
a.
Tata cara, setiap kegiatan acara harus
dilakukan secara tertib, khidmat serta setiap nperbuatan atau tindakan yang
dilakukan menurut aturan dan urutan yang telah dilakukan.
b.
Tata krama, yaitu etiket dalam pemberian
penghormatan
c.
Aplikasi aturan-aturan, yaitu penerapan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keprotokolan dan yang
berkaitan dengan keprotokolan harus berlaku selaras dengan situasi dan kondisi.
5.
Peran dan Fungsi
Protokoler
Peran
dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan
oleh organisasi atau institusi. Disamping itu, protokol juga merupakan bagian
yang melekat dari aktivitas perusahaan dan turut mewarnai budaya kerja,
terutama bagi para petugas protokol yang sangat dekat perannya dalam mendukung
tugas kepemimpinan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Diperlukan
adanya keberadaan protokol dalam sebuah lembaga/ perusahaan adalah karena
protokol ikut menentukan terciptanya suasana yang memperngaruhi keberhasilan
suatu acara yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Selain itu dapat menciptakan
tata pergaulan yang mndekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua
pihak, terciptanya upacara yang khidmat, megah, dan agung, serta terciptanya
ketertiban dan rasa aman dalam menjalankan tugas.
6.
Tugas utama Protokol
a.
Pelaksanaan upacara dalam:
·
Pelantikan para pejabat Negara
·
Peresmian proyek-proyek nasional
·
Peringatan hari-hari besar nasional
·
Pembukaan konferensi, konggres,
muktamar
·
Pemakamaman pejabat yang meninggal
dunia
b.
Pengaturan kunjungan:
·
Kenegaraan
·
Pemimpin nasional
·
Tamu luar negeri
·
Tamu dalam negeri
·
Inspeksi pimpinan
hai, salam kenal,...permisi share di blogmu ini,...saya baru belajar adm. perkantoran. alamat saya,..SMKN 1 Mandrehe, Kecamatan Mandrehe, Kab. Nias Barat- Sumatera Utara.
ReplyDeleteYa. salam kenal juga. Terima kasih sudah berkunjung :)
Delete