Saturday, 1 November 2014

CONTOH NEGOSIASI MEMINTA KENAIKAN GAJI



Harga BBM (dipastikan) naik. Jangan buang energi percuma mendemo atau mendiskusikannya.
Segera bersikap. Jika Anda karyawan perusahaan, bersegeralah meminta kenaikan gaji. Tentu, bukan dengan dengan membawa pistol atau badik lalu mengancam pimpinan. Sama saja, Anda menulis permohonan pengunduran diri dengan tidak hormat. Bernegosiasilah dengan cerdas dan persuasif. Agar lebih efektif, pakailah aji pengasih yang banyak dijual di super market terdekat atau melalui belanja online. Berikut contoh negosiasi meminta kenaikan gaji.

Karyawan        : Maaf, Pak. Berkenankah Bapak memberi waktu kepada saya untuk
     membicarakan hal penting?
     (badan dibungkuk-bungkukkan, wajah memelas, suara menghiba. Disarankan
     sebelumnya berpuasa 2 x 24 jam agar tampang lebih meyakinkan)
Bos                  : Boleh. Silakan duduk. Ada perlu apa?
Karyawan        : Ini begini, Pak. Saya ‘kan sudah lumayan lama bekerja di perusahaan Bapak.
   Sudah 10 tahunan.
Bos                  :  Iya.
Karyawan        : Sebelumnya saya mohon maaf. Supaya tidak berpanjang lebar, saya ingin
    langsung mengutarakan maksud saya menghadap Bapak.
Bos                  :  O ya. Silakan.
Karyawan        : Sebenarnya saya ingin meminta kenaikan gaji, Pak. Sekali lagi, maaf. Soalnya,
   beberapa perusahaan besar sudah menghubungi saya. Ada juga BUMN. 
   Perusahaan-perusahaan itu mencari-cari saya. Tapi, bagaimanapun, Bapak
   adalah pimpinan saya. Jadi, saya putuskan membicarakannya dengan Bapak
   lebih dulu.
Bos                  : Naik gaji? Maunya, sih, iya. Tapi sekarang bukan waktu yang tepat.
Karyawan        : Saya maklum dengan kondisi ekonomi makro saat ini. Saya juga sangat paham
   kondisi perusahaan saat ini. Tapi, tolong pertimbangkan pula kerja keras saya
   selama ini, loyalitas dan prestasi saya. Tolong pertimbangkan pula dampak
   kenaikan BBM bagi ekonomi keluarga saya.
Bos                  : Hmmmm. (mikir dulu ….. )Saya tidak ingin berdebat atau membahas ini
                berlarut-larut. Saya akan berikan kenaikan 10% gaji dan 5 hari tambahan cuti.
                Saya kira ini sudah sangat layak bagi Bapak. Bagaimana?
Karyawan        : Syukurlah, Pak. Terima kasih banyak.Kalau begitu, saya pamit dulu.
Bos                  : Omong-omong, sekadar ingin tau aja, perusahaan mana saja yang sudah
                menghubungi Bapak?
Karyawan        : Ooooh itu. Banyak, Pak. Misalnya PLN, TELKOM, Bank BNI, BCA, dan
   beberapa lembaga pembiayaan.
Bos                  : Wah, hebat sekali. Posisi apa yang mereka tawarkan?
Karyawan        : Bukan, Pak. Mereka menghubungi saya karena saya menunggak pembayaran
                           rekening cicilan.

No comments:

Post a Comment