Saturday, 8 November 2014

Angel? Malaikat?



“Ku berteriak aku cinta kamu
Tapi kamu tak pernah bias mendengar itu
karena aku hanya berteriak di dalam hati”

Tetes air mata ini mengalir. Mendengar utaian nada yang terselip di sebuah rangkaian gambar itu.
Mengigatkan akan masa laluku. Dia Angel ku, tapi tak pernah bias mendengar kata hatiku.
Aku mulai bertanya, Apakah benar kamu malaikatku?
Yang aku tahu malaikat itu bisa mendengar kata hatiku.

Aku letih harus berteriak di dalam hatiku. Tapi aku takut bicara dengan bibirku.
Aku malu mengungkapkan dengan perhatianku.

Sekarang aku ingat, Kamu pergi dengan dia. Melewati ku tanpa berkata sepatah kata

Aku rindu, tapi aku pergi
aku rindu, tapi kamu pergi

Sungguh lelah ku berharap untuk kamu kembali. Kembali menjadi malaikat ku. Yang selalu mendengarku
Dan selalu memberiku sejuta tawa

No comments:

Post a Comment