Monday, 24 March 2014

WISATA PANTAI DI KULON PROGO



A.    Pantai Glagah

Lokasi Pantai Glagah berada di desa Glagah, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo. Jarak dari Kota Yogyakarta kurang lebih 40 km ke arah barat, atau 15 km dari ibu kota Kabupaten Kulon Progo, Kota Wates.
Rute wisata Pantai Glagah, saat Anda berada dalam perjalanan dari kota Jogja, ambil jalan Jogja-Wates-Purworejo, lalu Anda berbelok ke kiri setelah Anda menjumpai plang yang bertuliskan pantai Glagah. Akses jalan sudah sangat memadai, jalan beraspal, angkutan umum juga banyak melintasi kawasan ini. Kalaupun menggunakan kendaraan pribadi mobil/motor ada dua jalur yang bisa dilewati dari arah Yogyakarta:
1.      melalui jalur utama Jogjakarta-Purworejo seperti jalur bus umum.
2.      melalui jalur selatan yakni melalui kabupaten Bantul. Jalur ini lebih menyajikan pemAndangan persawahan dan suasana jalan yang tidak terlalu padat oleh kendaraan-kendaraan besar.
Tiket masuk seharga Rp.1.500,00 per orang dengan retribusi kendaraan untuk roda dua Rp.1.000,00 dan roda empat Rp.1.500,00. Sedangkan biaya parkir di area pantai ini untuk roda dua Rp.1.000,00 dan dan roda empat Rp.5.000,00.
Objek wisata Pantai Glagah: Dermaga Wisata di depan tempat retribusi; Laguna, berada disebelah barat Dermaga Wisata yang membatasi dua daerah antara area yang ditumbuhi tanaman pantai dan rerumputan dan area pasir yang berbatasan langsung dengan laut; Area pemancingan yang kondusif di sekitaran pantai; Area agrowisata dengan satu-satunya pantai di Jogja yang mengembangkan buah Naga dan buah Roselle.
Fasilitas wisata Pantai Glagah: persewaan dayung (kano) Rp.20.000,00 per jam, perahu bebek, gethek untuk mengarungi laguna; naik perahu motor selama 30 menit Rp.3.000,00; ada area motocross.

B.     Pantai Congot

Pantai Congot adalah pantai wisata yang paling tepat dikunjungi setelah bertAndang di Pantai Glagah. Kedua pantai itu berjarak sangat dekat dan dihubungkan oleh jalan beraspal halus yang bahkan cukup mudah ditempuh menggunakan sepeda. Terletak di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Pantai Congot menjadi pusat kegiatan warga sekitar yang menggantungkan hidup dengan mencari ikan.
Pantai congot memiliki pemAndangan yang tidak kalah menariknya dengan pantai lain di Kulon Progo. Anda bisa menemukan wisatawan lokal yang menyalurkan hobi memancingnya di pantai ini, ada juga para nelayan yang sedang menjaring ikan di tepi pantai, membersihkan perahu seusai melaut dan menghancurkan cangkang rajungan yang melekat di jala. Pantai ini memiliki kontur yang lAndai, pantai ini memiliki pasir lembur berwarna hitam. Banyak aktifitas yang bisa Anda lakukan di pantai ini, seperti: memancing, berkemah, berlayar, jalan-jalan.
Untuk menuju Pantai Congot ini Anda juga bisa mengakses jalan dari Pantai Glagah Indah, Anda tinggal menyusuri saja ke arah barat dari areal jalan yang ada dari Pantai Glagah Indah. Tapi Anda jangan coba-coba jalan kaki karena jaraknya lumayan cukup Jauh kurang lebih 1.5 Km dari Glagah.
Untuk berkunjung ke Pantai Congot, Anda tak perlu membayar biaya tambahan. Kunjungan ke pantai ini sudah termasuk dalam tiket wisata menuju Pantai Glagah. Letak Pantai Congot yang sangat dekat dengan Pantai Glagah tentu cukup menjadi alasan untuk mengunjunginya. Nuansa nelayan dan perikanan yang begitu kuat menjadikan pantai ini tetap memiliki kekhasan dan tak bisa begitu saja disamakan dengan Pantai Glagah.
Usai menikmati aktivitas nelayan dan menikmati hidangan sea food, Anda bisa berjalan ke barat untuk menikmati pemandangan muara Sungai Bogowonto. Anda bisa berdiri di bangunan jetty (semacam tanggul) yang berada di tepian hilir sungai atau batu-batuan di tepian muaranya. Pertemuan air tawar sungai dan air asin laut inilah yang membuat wilayah tepi Pantai Congot kaya beragam jenis ikan. Di muara sungai itulah, beragam jenis ikan terdapat dalam jumlah yang cukup banyak.

C.    Pantai Trisik

Pantai Trisik berlokasi di wilayah Brosot, Kabupaten Kulon Progo, lebih tepatnya di Desa Banaran, Kecamatan Galur berjarak sekitar 37 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Pantai Trisik terletak sangat dekat dengan jalan raya sehingga sangat mudah dijangkau menggunakan kendaraan pribadi.
Perjalanan menuju tempat ini bisa dimulai  dari Yogyakarta menuju Kabupaten Bantul ke arah Kecamatan Srandakan. Sesampainya di Jembatan Kali Progo, terus hingga pertigaan Brosot, ambil jalan sisi selatan.
Pantai Trisik memiliki sarana yang memadai seperti warung makan dan toilet yang bersih dan tempat pelelangan ikan. Semakin menarik ketika hamparan sawah dan barisan pohon kelapa seperti menyapa Anda. Sesekali Anda bisa juga melihat petani membajak sawah secara tradisional dengan menggunakan kerbau. Burung Kuntul putih pun ikut meramaikan suasana sawah yang hijau itu.
Pantai Trisik pada pagi kadang loket penjualan tiket masih kosong, pengunjung pun tak perlu membayar dana retribusi. Tetapi kadaang dihari tertentu pengunjung harus membayar biaya restribusi Rp.1.000,00 per orang dan Rp.2.000,00 per sepeda motor untuk bisa masuk ke wilayah pantai.
Kekuatan pantai Trisik sebagai objek wisata memang terdapat pada nafas kehidupan desa pesisir, nelayan dan aktifitas jual-beli di pasar pelelangan ikan. Dengan sifat ombak nya besar maka larangan pun di pasang di berbagai penjuru. Pantai Trisik memang bukan pantai untuk berenang. Meski begitu tetaplah pantai ini menyimpan keindahan bagi Anda yang ingin tersudut dalam kesepian sembari menghabiskan waktu libur.
Jika beruntung, maka kita dapat menyaksikan pertunjukan yang menakjubkan di langit Pantai Trisik. Karena Pantai Trisik diyakini merupakan tempat persinggahan berbagai macam burung dari berbagai wilayah. Anda dapat menyaksikan berbagai macam burung migran seperti trinil rawa, trinil pantai, trinil semak, kedidi leher merah, cerek kernyut, cerek kalung kecil dan layang-layang Asia. Selain itu Anda juga bisa menyaksikan berbagai macam burung non migran seperti kuntul kerbau, wallet, sapi dan udang biru.
Selain “pertunjukan” burung di langit Pantai Trisik, Anda juga akan menikmati konservasi penyu milik kelompok “Penyu Abadi”. Sebagaimana kita ketahui bersama, penyu merupakan hewan yang dilindungi baik oleh undang-undang nasional maupun internasional. Hewan ini dilindungi karena keberadaannya saat ini semakin langka dan dikhawatirkan akan punah jika tidak dilindungi. Hal ini disebabkan oleh karena penyu memiliki siklus bertelur yang beragam, antara 2 sampai 8 tahun. Jadi, tergolong lama untuk bereproduksi. Selain itu ancaman dari predator pemangsa telur penyu juga menjadi hal lain yang membuat hewan ini perlu dilindungi.
Pemandangan pagi maupun sore selalu menakjubkan dan sayang untuk dilewatkan. Di pagi hari, Anda bisa menikmati susana pantai yang relatif sepi dan segar. Rumpun tanaman di sekitar pantai menjadi tempat mengudara capung yang menarik. Sedangkan jika Anda berkunjung sore hari, Anda akan disuguhi pemAndangan matahari terbit yang memesona. Anda juga bisa mengamati nelayan tradisional yang mencari ikan dengan kail panjang.

No comments:

Post a Comment