Sunday 13 October 2013

Laporan Karya Ilmiah Siswa PEMBUATAN AGAR – AGAR JAMU

Laporan Karya Ilmiah Siswa
PEMBUATAN
AGAR – AGAR JAMU


Disusun Oleh :        1. Agustia Pertiwi        (02)
2. Erni Lestari        (10)
3. Heni Puji Astuti        (14)
4. Indra riyani        (16)   
Kelas         :    X AP1

SMK NEGERI 1 PENGASIH
JALAN KAWIJO 11 PENGASIH KULON PROGO
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , atas segala karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Ilmiah ini. Yang mendukung siswa  untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam dari segi kualitas maupun kuantitas. Laporan ini kami buat dengan semenarik mungkin sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar siswa dan siswi baik didalam maupun diluar kelas.
Harapan kami, Laporan Penelitian Ilmiah ini bermanfaat bagi guru dan siswa siswi SMK N 1 Pengasih pada umumnya. Akhirya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan semua pihak yang secara langsung maupun tak  langsung telah membantu dalam penyelesaian Laporan Penelitian Ilmiah ini. Terutama kepada yang terhormat :
1.    Bapak Drs. Tri Subandi M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Pengasih
2.    Ibu Setiyarini S.Pd selaku guru pembimbing dalam penyusunan laporan penelitian ilmiah.
3.    Bapak / Ibu guru, karyawan dan karyawati SMK N 1 Pengasih
4.    Seluruh teman – teman seangkatan terutama kelas X AP1 yang telah bamyak memberikan bantuan demi tersusunnya laporan ini.
Kami sangat berharap masukan dan saran yang membangun untuk penyempurnaan laporan penelitian ilmiah ini lebih lanjut. Semoga laporan penelitian ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.

                        Pengasih,        November 2012

                         Penyusun

DAFTAR ISI
PEMBUATAN AGAR – AGAR JAMU    i
KATA PENGANTAR    ii
DAFTAR ISI    iii
BAB I PENDAHULUAN    1
A.    Latar Belakang Masalah    1
B.    Rumusan Masalah    1
C.    Batasan Masalah    1
D.    Tujuan Penelitian    1
E.    Manfaat Penelitian    2
BAB II DASAR TEORI    3
A.    Kajian Pustaka    3
B.    Rumusan Hipotesis    3
BAB III METODE PENELITIAN    4
A.    Variabel    4
B.    Populasi Dan Sempel    4
C.    Instrumen, Alat, dan Bahan    4
D.    Prosedur Pelaksanaan Penelitian    4
E.    Rencana Analisis Data    5
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN    6
A.    Deskripsi Data    6
B.    Interpretasi Data    6
C.    Uji Hipotesis    6
D.    Pembahasan    6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN    13
A.    Kesimpulan    13
B.    Saran    13
DAFTAR PUSTAKA    14
LAMPIRAN    15

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari – hari, masyarakat sering mengkonsumsi jamu. Biasanya mereka mengkonsumsi yang berbau tradisional , seperti jamu kunir asam, beras kencur, temu lawak, dan sebagainya.
Akan tetapi, bagi anak – anak dan remaja masa kini kurang menyukai jamu , terutama jamu tradisional jawa. Maka dari itu, kami membuat inovasi agar – agar jamu, agar mereka yang kurang menyukai jamu dapat lebih menyukai jamu , dengan adanya bentuk yang berbeda.
Kami mencoba membuat dahulu  inovasi agar – agar jamu ,  kunir asam dan beras kencur karena rasanya yang tidak pahit, dan lebih  banyak disukai banyak orang.
B.    Rumusan Masalah
-    Dapatkah jamu kunir asam dan beras kencur dibuat menjadi bentuk agar – agar ?
-    Bagaimana cara membuat agar – agar jamu yang tepat sehingga rasanya enak ?
C.    Batasan Masalah
1.    Jamu yang dibuat agar – agar pada penelitian ini hanyalah jamu kunir asam dan jamu beras kencur.
2.    Jamu yang dipakai harus jamu yang masih baru / tidak basi.
D.    Tujuan Penelitian
1.    Mengetahui apakah jamu kunir asam dan beras kensur dapat dibuat menjadi bentuk agar – agar ?
2.    Mengetahui cara membuat agar – agar jamu yang tepat sehingga rasanya enak.
E.    Manfaat Penelitian
Memberitahukan  kepada warga masyarakat bahwa jamu kunir asam dan beras kencur dapat dibuat menjadi bentuk agar – agar.

BAB II
DASAR TEORI

A.    Kajian Pustaka
•    Internet ( www.google.co.id)
1.    Kunyit
Kunyit mengandung senyawa kurkuminoid (desmetoksikumin, kurkumin dan bisdesmetoksikurkumin), minyak asiri, lemak, karbohidrat, vitamin, protein, fosfor, kalium, zat pati, mineral, dll yang bermanfaat bagi kesehatan, kecantikan, pengobatan berbagai penyakit seperti lambung, maag, ibu hamil, ibu menyusui, menghilangkan flek hitam, dan sebagainya.
2.    Kencur
Kencur atau Kaempferia galanga, Linn Familia : Zingiberaceae Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis yang berkhasiat. Rimpang Kencur mengandung pati (4,14 %), mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom. Penyakit yang dapat diobati dengan kencur : lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi ; masuk angin, sakit kepala, batuk, menghilangkan darah kotor; diare, memperlancar haid, mata pegal, keseleo, lelah dan lain-lain.
B.    Rumusan Hipotesis
•    Dapatkah jamu kunir asam dan beras kencur dibuat menjadi bentuk agar – agar ?
•    Bagaimana formula yang tepat sehingga menghasilkan agar – agar jamu yang enak ?

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Variabel
    Variabel Bebas
Banyaknya jamu untuk satu bungkus agar-agar adalah 600 ml jamu.
    Variabel Terikat
Pembuatan agar-agar jamu salah satu tujuannya untuk meningkatkan daya tarik anak-anak pada jamu.
    Variabel Kontrol
Air, gula, jamu, dan suhu api.
B.    Populasi Dan Sempel
•    Populasi    : Jamu kunir asam dan beras kencur, serbuk agar – agar.
•    Sampel    : 600 ml jamu kunir asam dan 600 ml jamu beras kencur,     
                          agar - agar swallow 2 bungkus, gula 240 x 2.
C.    Instrumen, Alat, dan Bahan
Alat :
-    Kompor
-    Panci
-    Sendok Pengaduk / Sendok Sayur
-    Cetakan agar-agar
-    Sendok agar-agar
Bahan :
-    Jamu kunir asam dan beras kencur
-    Air ½ gelas belimbing
-    Agar – agar bubuk tanpa rasa
-    Gula pasir 240 gr x 2
D.    Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1.    Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.    Tuangkan jamu beras kencur, agar-agar, gula dan air ke dalam panci.
3.    Nyalakan kompor, lalu masak bahan-bahan sampai mendidih sambil diaduk-aduk.
4.    Setelah mandidih turunkan panci dari kompor lalu tuangkan kedalam cetakan hingga setengah cetakan.
5.    Diamkan hingga mengeras.
6.    Untuk lapisan agar-agar yang ke dua caranya seperti diatas hanya saja jamu beras kencur diganti jamu kunir asam.
E.    Rencana Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik observasi, yaitu metode pengumpulan data dengan mengamati atau melakukan uji coba langsung pada objek yang telah ditentukan.Kami telah melakukan percobaan, dan ternyata hasil yang kami buat rasanya enak dan dapat diterima.

   
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data

No.    Kriteria
Penilaian    Penilaian
        Sangat Baik    Baik    Cukup    Kurang
1    Rasa    90%    7%    3%    -
2    Warna    85%    10%    5%    -
3    Kemasan    85%    10%    3%    -
4    Tekstur    80%    15%    5%    -

Kriteria penilaian berdasarkan 30 orang, ternyata hasil kami dapat diterima.
B.    Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penelitian kami, ternyata jamu kunir asam dan beras kencur dapat dibuat menjadi bentuk agar – agar dan mendapatkan respon yang baik. Buktinya, hasil penelitian kami diterima dan rasanya enak.
C.    Uji Hipotesis
Berdasarkan data yang kami peroleh, kami mengetahui bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima. Ternyata jamu kunir asam dan beras kencur dapat dibuat menjadi bentuk agar – agar dan dapat diterima karena sesuai teori.
D.    Pembahasan
1.    Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura)
Kegunaan :
Kunyit adalah rempah-rempah yang biasa digunakan dalam masakan di negara-negara Asia. Kunyit sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan sejenis gulai, dan juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan, atau sebagai pengawet.Produk farmasi berbahan baku kunyit, mampu bersaing dengan berbagai obat paten, misalnya untuk peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dengan harga yang relatif mahal atau suplemen makanan (Vitamin-plus) dalam bentuk kapsul. Dalam bahasa Banjar kunyit biasa pula disebut Janar.
Produk bahan jadi dari ekstrak kunyit berupa suplemen makanan dalam bentuk kapsul (Vitamin-plus) pasar dan industrinya sudah berkembang. Suplemen makanan dibuat dari bahan baku ekstrak kunyit dengan bahan tambahan Vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin E, Lesitin, Amprotab, Mg-stearat, Nepagin dan Kolidon 90.
Sebagai obat :   
Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut Khususnya pada lambung , merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah penggumpalan darah, selain dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan.
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai ekstrak atau diguna sebagai salap untuk mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya.
Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan pada kerja ginjal, terutama pada bebrapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau badan yang tidak sedap dan mata yang tidak tahan terhadap sinar, penggunaan kunyit adalah sangat effektif, yaitu dengan meminum segelas juice kunyit (dibuang ampasnya), selama 2 minggu berturut-turut.
Cara sederhana adalah:
1.    Ambil segenggam kunyit, lalu kupas
2.    Parut atau jus dengan blender (biasa ditambahkan air secukupnya)
3.    Didihkan 2-3 kali (biasa ditandai dengan pemuaian)
4.    Tambahkan garam sedikit (seujung sendok)
5.    Saring dan Peras
6.    Tuangkan perasan jeruk nipis (1 - 3 biji, sesuai selera)
7.    Tambahkan gula atau madu
8.    Minum (lebih baik dalam keadaan hangat)
Ramuan diatas juga sangat efektif untuk menyembuhkan flu/demam pada ibu-ibu yang hamil (tidak perlu dilakukan setiap hari, biasanya 1-2 hari sudah bisa sembuh), sehingga terhindar dari penggunaan obat-obatan kimia yang bisa berbahaya terhadap janin yang dikandungnya. Bila dikonsumsi oleh para ibu hamil, dipercaya bayi yang lahir akan bersih dari lemak-lemak yang seringkali menempel/menutupi seluruh badan bayi.
Penggunaan kunyit instant, sebaiknya tidak dilakukan untuk pengobatan (khususnya untuk ibu-ibu hamil), karena ada kandungan-kandungan lain yang mungkin bisa berbahaya bagi kandungan terutama obat pengawet dan pewarna.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik).Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).
Kunyit mempunyai prospek yang cerah pada sektor industri hilir dalam berbagai bentuk seperti ekstrak, minyak, pati, makanan/minuman, kosmetika, produk farmasi dan IKOT/IOT.
Kandungan kimia :   
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
2.    Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulan. Nama lainnya adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah pengganti. Terdapat pula kerabat dekat kencur yang biasa ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat, temu rapet (K. rotunda Jacq.), namun mudah dibedakan dari daunnya.
Nama kencur dipinjam dari bahasa Sanskerta, kachora, कचोर, yang berarti temu putih (Curcuma zedoaria).
Pemerian rimpang kencur :
Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan
Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.
Penyebaran dan etnobotani :
Kaempferia galanga kemungkinan berasal dari India, di mana ia tersebar luas. Tanaman ini dibudidayakan secara meluas di Asia Tenggara, Cina selatan, Nusantara hingga Maluku; dan kemungkinan pula diintroduksi ke Australia utara.
Kencur (nama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) dikenal di berbagai tempat dengan nama yang berbeda-beda: cikur (bahasa Sunda); ceuko (bahasa Aceh); kaciwer (bahasa Karo); kencor (Madura); cekuh (bahasa Bali); kencur, sukung (bahasa Melayu Manado); asauli, sauleh, soul, umpa (bahasa-bahasa di Maluku); serta cekir (Sumba).
Berbagai masakan tradisional Indonesia dan jamu menggunakan kencur sebagai bagian resepnya. Kencur dipakai orang sebagai tonikum dengan khasiat menambah nafsu makan sehingga sering diberikan kepada anak-anak. Jamu beras kencur sangat populer sebagai minuman penyegar pula. Di Bali, urap dibuat dengan menggunakan daun kencur.
Ungkapan "masih bau kencur" berarti "masih belum berpengalaman".
Komposisi kimia rimpang kencur :
    pati (4,14%),
    mineral (13,73%),
    Minyak - minyak atsiri (0,02%), berupa
-    sineol,
-    asam metil kanil dan penta dekaan,
-    asam sinamat,
-    etil ester,
-    borneol,
-    kamphene,
-    paraeumarin,
-    asam anisat,
-    alkaloid dan
-    gom.
Khasiat Kencur :
Rimpang kencur bermanfaat sebagai sumber minyak atsiri, penyedap makanan, minuman, juga bahan jamu dan obat. Minyak atsiri dalam kencur berupa sineol, asam metal kanil, dan pendekaan. Minyak atsiri ini bias diperoleh dengan cara menyuling rimpangnya.
Hebat juga minyak kencur di dalam kencur ini! Berdasarkan analisis laboratorium, minyak atsiri dalam rimpang kencur mengandung kurang lebih 23 macam senyawa. Tujuh belas di antaranya mengandung senyawa aromatic, monoterpena, dan seskuiterpena. Ini yang disebut terakhir punya efek mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri (daya analgesic). Kencur juga bersifat stimulant, sehingga bias sebagai penambah tenaga. Selain itu juga bersifat karminatif atau meluruhkan angina, jadi menghilangkan kembung di perut.
Di Cina, kencur digunakan untuk obat berbagai penyakit, selain sakit gigi juga memar, nyeri dada, sakit kepala, dan sembelit. Kabarnya, kencur juga bias untuk mengobati tetanus, radang lambung, muntah-muntah, panas dalam, serta keracunan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Jadi jamu dapat dibuat dalam bentuk agar agar yang enak dengan formula yang tepat.
B.    Saran
Sebaiknya, masyarakat harus ditingkatkan kesadarannya untuk mengkonsumsi jamu tradisional jawa , karena sangat penting dan bermanfaat  bagi kesehatan. Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat,dalam pembuatan jamu dapat dibuat tidak hanya berbentuk cair. Namun, dapat pula dibuat kedalam bentuk lain yang lebih menarik, sehingga daya tarik masyarakat untuk mengkonsumsi jamu semakin bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

•    http://id.wikipedia.org/w/index.php?tittle=Arthritis-rheumatoid&action=edit&redlink=1
•    http://id.wikipedia.org/wiki/minyak_atsiri
•    www.google.co.id

LAMPIRAN

•    Instrumen Penelitian
-    Alat ukur
-    Panci
-    Kompor
-    Cetakan
•    Anggaran Penelitian
-    Alat ukur     ( milik sendiri )
-    Panci        ( milik sendiri )
-    Kompor    ( milik sendiri )
-    Cetakan    ( membeli )   

No comments:

Post a Comment